Polda Papua evakuasi warga Asmat yang kena gizi buruk dan campak
Merdeka.com - Tim Satgas Terpadu Kemanusiaan telah melakukan evakuasi terhadap para korban yang terkena gizi buruk dan Campak. Evakuasi itu dilakukan dengan menggunakan kapal milik Sat Polair Polres Mimika, Papua.
"Pada Jumat 19 januari, Tim Satgas Terpadu Kemanusiaan dengan menggunakan kapal milik Sat Polair Polres Mimika, telah dilakukan evakuasi para korban yang berjumlah 14 orang penderita gizi buruk dan campak. Dievakuasi ke RSUD Agats dari Distrik Atsj, Kabupaten Asmat, Papua," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal melalui keterangan tertulis pada merdeka.com, Sabtu (20/1).
Evakuasi dilakukan sekitar pukul 06.00 WIT. Anggota kepolisian yang tergabung dalam Satgas Terpadu Kemanusiaan dengan kuat personel 4 orang ditambah 1 motoris dan 1 penunjuk arah bergerak dari Dermaga Agats.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Bagaimana misi kemanusiaan dilakukan? Seluruh armada pesawat itu terbang dari Pangkalan Udara Angkatan Bersenjata Yordania King Abdullah II di Kota Zarqa.
-
Bagaimana Satgas BAKTI mengatasi kendala di Papua? Sementara itu, terdapat 297 lokasi lainnya yang masih dalam tahap pembangunan karena menghadapi kendala masalah keamanan di wilayah Papua.
-
Bagaimana ambulans di Kutai Timur membantu masyarakat? 'Ambulans ini digunakan untuk mengangkut dan menangani pasien gawat darurat, memberikan pertolongan pertama, serta melakukan perawatan intensif selama dalam perjalanan menuju rumah sakit rujukan,' kata Ardiansyah.
"Evakuasi itu dalam rangka mengantar barang medis dan bahan makanan yang disalurkan oleh Bhayangkari Daerah Papua, Bank Papua dan Bank BRI serta instansi lainnya dengan tujuan Pelabuhan Distrik Atsj," ujarnya.
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih satu jama, sekitar pukul 07.50 WIT, rombongan tiba di tempat tujuan. Lalu, saat itu langsung dilakukan penyerahan barang medis dan bahan makan kepada tim medis Bidokkes Polda Papua dan tim satgas lainnya yang berada di Distrik Astj.
"Bahan makanan yang diberikan berapa berbagai macam biskuit, susu buat anak balita, air mineral, beras, minyak orang dan bahan makanan lainnya," ucapnya.
Kemudian sekitar pukul 08.30 WIT, anggota melakukan evakuasi korban sebanyak 14 orang (11 anak penderita gizi buruk, 1 patah kaki dan tangan, 2 bayi dievakuasi karena keluarga kena campak atau dalam pengobatan) dengan mengikutsertakan orangtua pasien untuk dirujuk ke RSUD Agats Kabupaten Asmat.
"Pukul 09.05 WIT, kapal bergerak dari pelabuhan Distrik Astj dan pada pukul 10.55 WIT anggota tiba di pelabuhan Agats disambut oleh Kabiddokkes Polda Papua Kombes Ramon Amiman bersama tim dan yang selanjutnya para korban dibawa ke RSUD Agats," terangnya.
"Para korban yang mayoritas anak-anak akan dilakukan tindakan medis oleh tim medis Satgas terpadu yang dibantu oleh tim kesehatan dari Kabupaten Asmat. Selain itu, anak-anak tersebut juga akan diberikan makanan tambahan kepada para anak yang kekurangan Gizi agar kondisi mereka dapat pulih kembali," tandasnya.
Tim Satgas Terpadu Polda Papua, melakukan pengobatan terhadap warga Kabupaten Asmat, yang mengalami gizi buruk dan campak. Pengobatan itu dilakukan di Distrik Aip, yang dilakukan pada Sabtu (20/1).
"Pada Sabtu 20 Januari 2018 bertempat di Distrik Aip Tim Dokkes Polri dari Polda Papua memberikan pelayanan untuk mengobati warga yang terkena campak. Tim yang dipimpin oleh Ipda Leonard R. I. Philipus tiba di Distrik Aip langsung melakukan pemeriksaan terhadap warga," jelasnya.
Pengobatan yang dilakukan oleh tim Satgas Terpadu, lanjut Kamal, berada di dua Distrik yaitu Aip yang tersiri dari Kampung Kawet dan Distrik Awiyu yang terdiri dari Kampung Sagare.
"Tim Dokkes Polri bersama para medis dari Puskesmas Atsj melakukan pengobatan untuk menanggulangi campak dan gizi buruk di dua Distrik yaitu Distrik Aip yang tersiri dari kampung Kawet, Mausi, Comoro, Satoyot, Tomor Airo-Airo dan Distrik Awiyu yang terdiri dari Kampung Sagare, Yepu dan Wagi," ujarnya.
Saat melakukan pengobatan terhadap warga yang mengalami kekurangan gizi (gizi buruk) dan campak, ternyata ada beberapa warga yang dirujuk ke Puskesmas, untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
"Tim dokkes bersama para medis dari Puskemas Atsj melakukan pengobatan dari kampung ke kampung, ada beberapa pasien yang dirujuk juga ke Atsj," ucapnya.
Kamal menyebut bahwa tim Satgas Terpadu melakukan pemeriksaan terhadap warga Kabupaten Asmat sebanyak 472 pasien atau korban. Lalu, sekitar 10 orang langsung dirujuk ke Puskesmas Atsj untuk mendapatkan perawatan yang khusus.
"Dari data yang terhimpun Tim melakukan pemeriksaan kepada 472 pasien, yang dirujuk ke Puskemas Atsj sebanyak 10 orang dengan diagnosis campak, dehidrasi dan kurang gizi, dan warga yang mendapatkan imunisasi sebanyak 112 orang, dan diawal Januari ini terdapat 5 anak yang meninggal dunia yang disebabkan campak," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Helikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaPolri bersinergi dengan seluruh pihak dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Papua.
Baca SelengkapnyaHelikopter Carakal H-225M TNI AU terus bekerja untuk melakukan evakuasi warga yang berada di desa terisolir
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan kepada masyarakat di Papua Tengah dilakukan secara bertahap.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca SelengkapnyaHelikopter tersebut dipersiapkan agar dapat menjangkau beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaAksi solid personel Polsek Kuala Kampar bersama prajurit TNI Koramil 015 Kuala Kampar terlihat saat membantu warga di Pelabuhan Kuala Kampar.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya