Polisi buru pelaku lain terkait kepemilikan amunisi
Merdeka.com - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Mimika masih memburu sejumlah warga yang diduga terkait ratusan butir amunisi yang dibawa oleh RW (20) ketika hendak terbang ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
"Ada sejumlah nama (warga) yang belum tertangkap sesuai dengan pengakuan RW dan masih dikejar oleh jajaran di lapangan, apakah mereka ini bawa amunisi atau tidak, tapi mereka ini yang paling aktif dalam kelompoknya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal seperti dilansir dari Antara, Sabtu (15/9).
Menurut dia, ratusan amunisi yang dibawa oleh RW masih terus didalami dari mana asalnya, apakah itu dibeli dari oknum aparat atau bukan. "Kami masih dalami dari mana saja amunisi yang dibawa oleh RW, tetapi dia mengaku dapat dari kelompoknya (KNPB), termasuk uang tunai sebanyak Rp 110 juta" jelasnya.
-
Siapa yang memimpin misi beli senjata? Kolonel Ahmad Yani memimpin delegasi Angkatan Darat ke negara-negara di Eropa Timur.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
Berdasarkan pengakuan dari RW kepada penyidik, uang yang diberikan kepada kelompoknya sebanyak Rp 20 juta. "Sekitar Rp 20 juta yang diberikan oleh RW kepada kelompoknya (KNPB) jadi kemungkinan uangnya semula bisa sebanyak Rp130 juta atau lebih, kan mereka juga sempat menginap di hotel. Kalau dari mana uangnya kami masih dalami," ujarnya.
Berdasarkan pengakuan RW, akhirnya aparat gabungan Polri dan TNI melakukan penggeledahan dan menangkap delapan warga berserta ratusan amunisi berbagai jenis, satu pucuk senjata api rakitan dan sejumlah dokumen di sebuah rumah yang terletak di Jalan Freeport, Kompleks Bendungan, Kabupaten Mimika, Papua pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIT.
Pada saat melakukan penggeledahan itu, barang bukti yang ditemukan di antaranya amunisi kaliber 5,56 sebanyak 104 butir, amunisi revolver sebanyak 11 butir, amunisi kaliber 7,62 sebanyak 1 butir, bom molotov atau rakitan sebanyak 7 botol, dan selembar bintang kejora.
"Ada juga sejumlah dokumen, handphone, hard disc, parang, busur berserta anak panah, kapak dan tombak. Sementara inisial kedepalan warga yang diduga merupakan aktivis KNPB adalah TG, HW, HE, PN, EH, NA, JK, dan YW," kata Kamal.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan LMP penyidik menyita beragam jenis senjata airgun mulai dari airgun baikal, glock, revolver yang siap untuk dimodif jadi senpi
Baca SelengkapnyaKasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaDensus mendalami peran daripada R sebagai pemasok senjata terhadap DE.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap kasus jual beli Senpi ilegal.
Baca SelengkapnyaISESS Ingatkan Kepemilikan Senpi Ilegal Lebih Besar dari Pemerasan
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga polisi ini hasil pengembangan kasus terduga teroris DE yang merupakan pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaKasus Dito bermula saat KPK melakukan penggeledahan rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaTeka-teki temuan 12 senjata api di rumah dinas Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo masih menyimpan tanda.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan legalitas belasan senpi itu diambil alih Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca Selengkapnya