Polisi dalami sebab bentrok HTI dan GP Ansor di Makassar
Merdeka.com - Kapolrestabes Makassar Kombes Polisi Endi Sutendi mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami penyebab insiden bentrok antara massa HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan kelompok Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang terjadi siang tadi, Minggu, (16/4). Yang mana bentrok terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, usai massa HTI menggelar tabligh akbar.
"Iya tadi terjadi insiden antara saudara-saudara kita antara HTI dan Banser GP Ansor. Saat ini kita masih dalami penyebab, motifnya apa yang tentu selanjutnya akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Endi Sutendi saat dikonfirmasi, Minggu (16/4).
Ia mengakui bila pihaknya sebelumnya tidak mengeluarkan rekomendasi kegiatan HTI yang melibatkan massa dari daerah luar Kota Makassar. Karena kegiatan HTI sudah didahului dengan penolakan dari beberapa ormas seperti GP Ansor dan PMII.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang menolak proposal PSSI untuk pertandingan netral? FIFA sendiri setuju jika kedua laga diadakan di tempat netral, sedangkan IFA menolak apabila kedua leg diadakan di tempat netral, IFA ingin leg pertama diadakan di Tel Aviv, sedangkan untuk leg kedua mereka tidak keberatan jika diadakan di tempat netral.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Siapa yang tidak hadir di HUT PP Polri? Namun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri tak hadir.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang hadir dalam deklarasi kampanye damai di Kota Tua? Seluruh Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta hadir termasuk Pramono Anung-Rano Karno.
"Atas dasar inilah kita bergerak lakukan pelarangan kegiatan, untuk menghindari konflik demi situasi Kamtibmas di Kota Makassar. Artinya tidak ada alasan HTI untuk tetap menggelar tabligh akbar," jelasnya.
"Dan itu sudah kita lakukan dengan memberikan pemahaman kepada unsur HTI sehingga mereka tidak jadi tabligh akbar dalam lapangan Karebosi juga di ball room Menara Bosowa yang menjadi lokasi alternatif mereka. Tadi mereka sempat orasi sedikit kemudian membubarkan diri dengan pengawalan kita," tambah Endi Sutendi.
Pantauan di lapangan sejak pagi tadi, massa HTI tetap ngotot menggelar kegiatan tabligh akbar bertema "Khilafah Kewajiban Syar'i, Jalan Kebangkitan Umat" di luar lapangan Karebosi yakni di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Setelah saling menyemangati dengan yel-yel, salawat, massa yang terdiri dari perempuan dan laki-laki dari berbagai tingkat usia itu kemudian mendengarkan ceramah dari Rokhmad S. Labib, Ketua DPP HTI pusat.
Beberapa saat kemudian, massa HTI ini kemudian bergerak perlahan untuk meninggalkan lokasi aksi. Tampak di tengah-tengah mereka, Abdurrahman, panglima Laskar FPI.
Beberapa saat kemudian, di arah Selatan Jalan Jenderal Sudirman tiba-tiba terjadi bentrok antara beberapa kelompok HTI dengan Banser GP Ansor.
"Memang tadi ada sekitar 200 sahabat-sahabat Banser GP Ansor yang berada tidak jauh dari lokasi kegiatan HTI itu untuk memantau. Juga bermaksud membubarkan kegiatan tersebut demi penegakan NKRI karena kita tahu HTI itu ingin membentuk khilafah atau pemerintahan Islam. Akhirnya terjadilah bentrok tadi," kata Muhammad Tonang, Ketua DPW GP Ansor Sulsel.
Menurut Tonang, pihaknya memahami model HTI dengan mengedepankan gerakan dakwah. Dia mensinyalir, ada kelompok penyusup yang sengaja ingin membenturkan antara HTI dan GP Ansor.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diunggah salah satu akun media sosial.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaKapolda menegaskan kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut tidak ada kaitan dengan dua parpol.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaIa memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaAcara Munas Ahmadiyah rencananya diadakan pertengahan November mendatang dengan mengundang ribuan peserta seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca Selengkapnya"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.
Baca SelengkapnyaMenag mendukung polisi untuk mengusut acara Metamorfoshow itu
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mendesak Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Sulawesi Selatan melakukan evaluasi atas dugaan penggunaan kekerasan oleh polisi saat mengamankan demo.
Baca Selengkapnya