Polisi di Makassar dalami percetakan KTP palsu yang libatkan pasutri
Merdeka.com - Reserse Kriminal Polsek Rappocini, Makassar, tengah mendalami percetakan yang diduga memproduksi banyak dokumen-dokumen palsu, salah satunya KTP. Penyelidikan ini dilakukan menyusul tertangkapnya pasangan suami istri, Sarman, (56) dan Fatmawati, (45) serta rekannya seorang ibu rumah tangga, Mantasia (48).
Ketiganya merupakan pelaku pemalsuan dokumen berupa KTP, kartu kesehatan dan Kartu Keluarga (KK). Kanit Reskrim Polsek Rappocini, Iptu Iqbal Usman menjelaskan, pengakuan sementara dari para pelaku yang diamankan, Kamis (15/3) lalu itu, KTP palsu dan dokumen lainnya digunakan untuk mengajukan kredit motor ke jasa keuangan.
Namun, kata dia, tidak tertutup kemungkinan dokumen-dokumen palsu itu juga digunakan untuk kepentingan lainnya, seperti untuk kepentingan Pilkada.
-
Apa yang dicuri dari wanita di Makassar? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Apa itu KTP Sakti? 'Jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu per satu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,' ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12). Ganjar berbicara apabila KTP Sakti ini mempresentasikan sebuah kartu yang dipegang masyarakat untuk mendapatkan akses program.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
Karena itu, pihaknya terus mendalami keterangan ketiga pelaku berikut percetakan tempat mereka mencetak dengan harga Rp 150 ribu per kartu. Sejak laporan masuk, pihaknya terus mendalami dan mencari orang-orang percetakan itu tapi belum ditemukan hingga kini.
Menurutnya, tempat usaha percetakan itu berukuran kecil dan selalu tertutup. Pintunya dua lapis, tidak pernah terbuka sebagaimana usaha percetakan lainnya.
"Olehnya kita menduga kuat percetakan itu jadi tempat kegiatan-kegiatan yang melanggar aturan. Tapi hingga saat ini orang-orang percetakan itu belum kita temukan," kata Iptu Iqbal, Selasa (20/3).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pemalsuan dokumen berhasil diungkap oleh jajaran Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua orang tersangka atas nama TN (32) dan PRA (21) ditangkap.
Baca SelengkapnyaDua Pelaku Pemalsuan Dokumen di Jaksel Ditangkap, Sudah Layani 500 Pesanan dengan Omzet Fantastis
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri (Pasutri) berinisial FRW dan HS sudah ditangkap Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap ibu dan anak yang diduga membuat dan mengedarkan uang palsu di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPartner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Baca SelengkapnyaSaat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaSuami Dinar Candy dilaporkan ke Polda Jambi oleh perusahaan PT SBS di Banjarmasin dikarenakan mengalami kerugian mencapai Rp31 Miliar.
Baca SelengkapnyaPelaku FRW dan suaminya HS bekerja sebagai pegawai swasta bekerja sama. Mereka melakukan modus membuat kartu kredit menggunakan KTP orang lain.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pakuhaji menangkap pelaku pengedar dan pembuat uang palsu yang menjalankan aksinya di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca Selengkapnya