Polisi duga 72.000 pemohon fiktif pembuatan paspor adalah calo
Merdeka.com - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan adanya ribuan pemohon fiktif untuk pembuatan paspor. Permohonan itu menyebabkan penuhnya basis data sistem antrean paspor online Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
"Direktorat Siber sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut karena 72.000 banyak banget," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/1).
Setyo melihat ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi dan sistem yang kini diberlakukan. Mereka diduga memanfaatkan para pemohon pembuatan paspor yang enggan menunggu atau antre terlalu lama. Dia menduga, ini ada kaitannya dengan calo.
-
Siapa yang diduga melanggar prosedur? Polres Metro Jakarta Barat telah menugaskan Propam untuk menyelidiki oknum anggota Unit Narkoba Polsek Tambora yang menangkap penyanyi dangdut Saipul Jamil.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Bagaimana modus pencurian data KTP? 'Saat ini permintaan data pribadi dapat menggunakan berbagai macam modus,' kata Friderica dalam akun Instagram @ojkindonesia, dikutip Selasa (23/7).
-
Siapa yang perlu waspada dengan penipuan kos? Menjadi mahasiswa baru yang baru merantau tentu menghadapi banyak tantangan. Salah satunya mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman. Di era digital seperti sekarang, mencari kos-kosan sering dilakukan melalui aplikasi atau media sosial. Namun, ada risiko penipuan yang perlu diwaspadai.
-
Siapa yang dituduh sebagai pelakor? Dituding Jadi Pelakor Momen tersebut bermula ketika Dinar Candy dituduh sebagai pelakor oleh Ayu Soraya, istri sah Ko Apex.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
"Jadi gini, kalau orang mau apply paspor bisa online. Nah begitu apply online itu, Misalnya saya pengen bikin paspor tapi gak mau bikin terus antre banyak kan. Nah pak Martin mau bikin paspor terus saya bilang pakai punya saya saja nih pak," jelas Setyo.
"Kalau sepanjang dilakukan sekarang ini motifnya calo mencari keuntungan," tambahnya.
Mantan Wakaba Intelkam Mabes Polri ini menambahkan, Polri belum memastikan apakah para pelaku memalsukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau tidak. Sebab, jika memalsukan NIK akan terdeteksi di sistem terkait.
"Bisa jadi. Saya enggak ngerti sistem dia saat memalsukan NIK bisa memverifikasi enggak. Kalau dia bisa langsung ketahuan enggak betul NIK orang dipakai. Yang pasti mereka tahu komputer, tahu merekayasa, mereka mengantre daftar," jelas Setyo.
Untuk diketahui, sistem aplikasi antrean online paspor Ditjen Imigrasi sempat terganggu akibat adanya pendaftaran 72.000 pemohon yang belakangan diketahui ternyata fiktif.
Puluhan ribu akun fiktif ini mengganggu para pemohon pembuatan paspor karena mereka tidak bisa mendaftar akibat basis data sudah penuh.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Baca SelengkapnyaApabila ditemukan cukup pelanggaran terhadap tindak pidana keimigrasian maka terhadap WNA tersebut dideportasi.
Baca SelengkapnyaDua Pelaku Pemalsuan Dokumen di Jaksel Ditangkap, Sudah Layani 500 Pesanan dengan Omzet Fantastis
Baca SelengkapnyaArteria menjelaskan Kejaksaan Tinggi memanipulasi OTT dengan berpura-pura memberi uang ke petugas imigrasi
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah laman Facebook yang mengklaim bahwa mereka menyediakan layanan online untuk mengajukan paspor imigrasi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan motif tersangka menggunakan pelat dinas Dewan Rakyat (DPR) palsu.
Baca SelengkapnyaKasus pemalsuan dokumen berhasil diungkap oleh jajaran Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua orang tersangka atas nama TN (32) dan PRA (21) ditangkap.
Baca SelengkapnyaPenangkapan ratusan tersangka dilakukan sejak periode 5-11 Juni 2023
Baca SelengkapnyaPembelian e-meterai melalui platform resmi menjadi tidak dapat diakses.
Baca SelengkapnyaDi media sosial ada beberapa netizen yang menyebutkan e-materai dapat dibeli di gerai minimarket seperti Indomaret.
Baca SelengkapnyaPraktik tersebut dengan cara orang yang mengajukan SIM sengaja diluluskan meski tidak lulus.
Baca Selengkapnya