Polisi duga pemasang bendera mirip ISIS di Polsek lebih dari satu
Merdeka.com - Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Ardi Rahanarto menduga pelaku pemasangan bendera mirip ISIS di depan pagar kantornya kemungkinan besar lebih dari 1 orang pelaku. Menurut Ardi, kemungkinan tersebut akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan CCTV dari beberapa titik yang terpasang di sekitar Mapolsek Kebayoran Lama.
"Kita masih periksa CCTV itu, kelihatan satu orang, kan mungkin juga ada temannya yang lain. Kita akan sambung-sambungkan CCTV yang terlihat," ujarnya di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).
"Kan bisa jadi mereka tidak sendiri tapi yang kelihatan satu orang dan yang masang itu," tambahnya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Ardi juga mengatakan, peristiwa tersebut diketahui terjadi pada pukul 02.00 dini hari setelah adanya pemeriksaan CCTV. Namun, lanjut Ardi, dirinya belum bisa memastikan indentitas pelaku.
"Sekitar jam dua tetapi itu baru awal kita meneliti CCTV dan belum bisa disampaikan apa dia memasangnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Ardi menambahkan sedikitnya ada 5 CCTV yang sedang diperiksa oleh tim gabungan dari Polsek, Polres, Polda, juga Mabes Polri. "Kalau jumlahnya, di sini ada lebih dari lima ya. Di luar juga ada CCTV lain. Ada tambahan. Untuk masalah kedatangan dan kepergian. Kita memeriksa bukan dari kantor ini saja kemudian dari kantor pemerintah sekitar sini juga," katanya.
Ardi juga meyakinkan bahwa ancaman tersebut tidak ada hubungannya dengan kejadian teror di sekitar Mabes Polri beberapa hari yang lalu. "Masalah sangkutan dengan kejadian sebelum ini, saya tidak memberikan keterangan terkaitan hal itu," jelasnya.
Selain itu, terkait ancaman yang bertulisan ingin mengubah Jakarta seperti Marawi, Ardi mengimbau kepada masyarakat tidak takut dengan ancaman tersebut. Dia menegaskan kepolisian akan sigap dan siaga dalam mengamankan situasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami mengimbau masyarakat jangan takut, polisi juga jangan takut, kita tetap siaga, melaksanakan pelayanan seperti biasa. Hanya meningkatkan kewaspadaan. Silakan kalau ada informasi kejadian malam silakan lapor ke kami. Kami akan ungkap secepatnya." tandasnya.
Selain CCTV, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi. "Saksi yang diperiksa ada 6 ya. Dari anggota juga dari masyarakat yang melihat. Saksi periksa kita sebanyaknya, orang yang berada di TKP dan melaksanakan piket, kemudian beberapa orang yang ada di sekitar kantor," tambahnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 30 menit itu diunggah oleh Deni Full pada 14 November 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaPria itu mengaku emosi pada pihak polsek karena penanganan kasus yang dilaporkannya.
Baca SelengkapnyaVideo mobil patroli polisi lalu lintas melindas bendera Israel di Jalan Ahmad Yani, Banjarnegara, viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca Selengkapnya