Polisi sebut 500 detonator selundupan di Makassar seharga Rp 27 juta
Merdeka.com - Kepolisian terus mengusut 500 detonator yang diselundupkan via Bandara Sultan Hasanudin, Makasar beberapa waktu lalu. Diketahui, ratusan detonator yang dipesan pelaku seharga Rp 27 juta.
Demikian diungkapkan Kabagpenum DivHumas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul. "Harga detonator Rp 27 juta pe 500 dari A diperuntukkan buat nelayan," ungkap Martinus kepada merdeka.com, Kamis (15/6).
Dengan kata lain, lanjut Martinus, satu buah detonator dibanderol seharga Rp 40.000. "Rp27 juta di bagi 500 detonator sekitar Rp 40.000-an per buahnya," tuturnya.
-
Apa yang dibakar pelaku di Depok? Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar. Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Apa yang dijual dalam sindikat di Depok? Polda Bali dan Polres Depok, Jawa Barat, memeriksa Yayasan Luh Luwih Bali yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, terkait sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Apa yang dicuri dari wanita di Makassar? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Lebih jauh, Martinus menjelaskan alur pengiriman ratusan detonator tersebut hingga akhirnya tertangkap di Makasar. Ratusan detonator dipesan pelaku inisial R kepada A. A merupakan narapidana kasus serupa yang kini mendekam di Lapas Goa, Sulsel.
Setelah dipastikan barang bisa didapatkan oleh A, kemudian R mengirim pelaku F yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. Informasi yang dihimpun, F kemudian meneruskan pengiriman ke pelaku J yang kini masih diburu.
"Barang patut diduga berasal dari Malaysia melalui Kalimantan Timur menuju Pare-Pare kemudian mengunakan jalur darat ke Sulsel," tandasnya.
Sebelumnya, temuan detonator dari Makassar menuju Pontianak, Kalimantan melalui pengiriman udara di bandara internasional Sultan Hasanuddin yang berhasil digagalkan sudah dua kali terjadi di tahun 2017 ini. Temuan pertama pada pertengahan Januari lalu sebanyak 300 potong detonator.
Dari paket itu tertulis pengirimanya atas nama Ayung beralamat di Kabupaten Luwu, Sulsel dengan tujuan ke Udin beralamat di jl Husin Hamzah, Pontianak Kalimantan Barat.
Temuan kedua itu sebanyak 500 potong detonator, Minggu pagi, (11/6) dibungkus dengan kue untuk mengelabui petugas. Di paket itu tertera nama pengirim H Jamaluddin, warga Kabupaten Gowa. Dan penerimanya adalah Haji Raji beralamat Jl. MT Haryona Gang Cendrawasih No. 20B RT 01 RW 01 Katapang, Kalimantan Barat.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diamankan 2 kilogram serbuk warna silver yang diduga bahan peledak
Baca SelengkapnyaJika ada yang mau menjual bayi maka akan diberikan sejumlah uang. Kisarannya antara Rp 10-15 juta yang dijual di Bali.
Baca SelengkapnyaDua petani asal Banyuwangi berbisnis senjata api ilegal. Begini nasibnya sekarang.
Baca Selengkapnya