Polisi sebut belum ada jenazah yang terindentifikasi: Hasil DNA butuh 8 hari
Merdeka.com - Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi mengungkapkan tim DVI (Disaster Victim Identification) belum berhasil mengidentifikasi 24 kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT 610. Arthur mengatakan ada 87 body part dari 24 kantong jenazah tersebut.
"Yang kita terima ada 24 kantong jenazah, secara detil rinciannya ada 87 body part. Kita sudah laksanakan forensik di kamar jenazah kemudian kita sudah data ante mortem yang sudah 185. Dari 185 data, 147 sudah kita ambil data DNA saat ini sedang rekonsiliasi tetapi kami sampaikan hari ini belum bisa identifikasi satupun korban dari 24 kantung jenazah yang kita terima sampai siang tadi," jelas Arthur di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018).
Alasannya, kata Arhur, kondisi body part dari 24 kantong jenazah yang diterima memang ada beberapa ciri spesifik tapi belum bisa merilis karena data ante mortem ada beberapa keterangan keluarga yang mempunyai ciri yang sama.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Apa yang ditemukan di pemakaman? Penduduk setempat di Tarsus, Turki sangat gembira ketika secara tak sengaja menemukan sebuah guci keramik kuno yang lebih dari 1.100 koin perak kuno saat tengah melakukan penggalian pemakaman.
-
Dimana jasad LS ditemukan? 'Korban siswi SMP, jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.'
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
"Paling cepat empat hingga delapan hari hasil DNA," jelas dia.
Sementara itu di lokasi yang sama, Direktur Operasional Lion Air, Daniel Putut menegaskan akan bertanggung jawab atas peristiwa jatuhnya pesawat JT 610 tersebut. Dia juga akan menyampaikan informasi terkini dari sumber yang terpercaya untuk para keluarga korban.
"Kami juga akan sampaikan bahwa kita fasilitasi baik penginapan akomodasi transportasi. Kami imbau keluarga korban masih belum teridentifikasi tidak berlama-lama di sini (RS Polri). Jadi kami silakan tunggu di hotel. Kami siapkan family assistant sebanyak 180 orang," jelas dia.
Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo mengaku sudah lakukan proses administrasi untuk mencocokan antara nama manifest dengan korban yang ada dan juga melakukan pendataan terhadap keluarga korban sebanyak 120 orang.
"Insya Allah besok kita lanjutkan dengan kerjasama pimpinan RS dan pihak Lion Air. Sehingga saat sudah ada kepastian bisa kita proses dan penyerahan santunam bisa disampaikan ke keluarga korban," jelas Budi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaTim forensik terlihat mengecek dari atas jembatan, melihat celah jembatan kemudian turun ke bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati mengidentifikasi delapan orang korban jiwa kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian tujuh jenazah masih dalam penyelidikan polisi.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca Selengkapnya