Polisi Sebut Gembong KKB Sinak Iris Murib Pengganti Kalenak Telenggen
Merdeka.com - Polda Papua menangkap Pimpinan KKB Sinak, Iris Murib di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Kamis (21/11). Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan Iris Murib sudah lama diikuti pergerakannya oleh aparat kepolisian sebelum ditangkap.
"Iris Murib dibekuk tujuh personel Satgas Operasi Nemangkawi saat berada di Kali Pindah-Pindah di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika," kata Irjen Paulus di Timika seperti dilansir Antara, Sabtu (23/11).
Polisi terpaksa melumpuhkan Iris Murib karena melawan saat hendak diamankan.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Bagaimana polisi disekap? 'Dalam prosesnya pada Rabu (18/10), AI menghubungi korban untuk menemui dirinya dengan menggunakan satu kendaraan. Alasannya untuk menemui rekan bisnis. Saat itu, pelaku telah menyiapkan tali ties, lakban hingga senjata tajam jenis badik untuk menyerang korban,' ungkap Kompol Mikael.
"Yang bersangkutan sudah lama kami ikuti. Syukur dia masih hidup sehingga kami akan coba mengungkap jaringannya," kata Paulus seperti dikutip Antara.
Rekam Jejak Kekerasan Iris
Dia mengatakan, Iris Murib memiliki rekam jejak dalam serangkaian aksi kekerasan di beberapa wilayah pedalaman Papua dalam beberapa tahun terakhir.
Pimpinan KKB Sinak itu tidak saja melakukan serangkaian aksi teror penembakan dan perampasan senjata api di Sinak, tetapi juga di Ilaga (ibu kota Kabupaten Puncak), Puncak Jaya hingga ke Bilogai Kabupaten Intan Jaya.
Pada Desember 2014, kelompok Iris Murib merebut dan merampas senjata api dari tangan dua anggota Brimob saat sedang menyiapkan tempat acara untuk kegiatan Natal di Ilaga.
Senjata api yang dirampas itu kemudian dipakai untuk menembak dua anggota Brimob, yakni Thomson Siahaan dan Ari Apriyanto hingga meninggal dunia di tempat kejadian.
"Saat kejadian itu saya masih Waka Polda Papua dan turun langsung ke Ilaga untuk ikut melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Iris Urib salah satu pelakunya," kata Paulus.
Pengganti Kalenak Telenggen
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan Iris merupakan pentolan KKB Sinak pengganti Kalenak Telenggen. Kalenak merupakan salah satu pimpinan KKB yang menjadi otak penyerangan anggota Brimob tahun 2014, Polsek Sinak pada Desember 2015 dan penyerangan terhadap karyawan PT Modern.
"Iris Murib merupakan pimpinan KKB Sinak setelah Kalenak Telenggen diamankan," kata Kamal, Sabtu (23/11).
Kronologi Penangkapan Iris
Kronologi penangkapan Iris terjadi pada 18 November 2019, dari hasil penyelidikan polisi diketahui Iris Murib berada di Timika. Kemudian, selanjutnya tim melakukan rencana selama 2 hari untuk melakukan penangkapan terhadap Iris Murib.
"Pada hari Kamis tanggal 21 November 2019 sekitar pukul 12.30 WIT, tim melakukan penyelidikan keberadaan Iris Murib di Kota Timika dan pukul 14.00 WIT, tim melakukan pemantauan keberadaan di Kali Pindah-pindah yang mana Iris Murib sedang duduk di dalam Honay bersama dengan 6 orang laki-laki memegang senjata tajam berupa parang dan kampak," jelas Kamal.
Baru pada pukul 14.21 WIT, tim melakukan penangkapan terhadap Iris Murib dan terjadi perlawanan, tetapi Iris Murib berhasil diamankan tim. Selanjutnya Iris Murib dibawa ke Mapolres Mimika untuk proses hukum lebih lanjut.
Diketahui, kasus penyerangan dilakukan Iris pada 2015 lalu menyebabkan 3 anggota Polsek Sinak meninggal dunia dan 1 orang terluka serta merampas 8 (Delapan) Pucuk Senjata Api.
Peran Iris Murib sendiri diketahui adalah eksekutor yang melakukan penembakan terhadap 4 anggota Polsek Sinak dengan menggunakan senjata laras panjang.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha melawan serta membahayakan petugas.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaDihadiahi Tembakan, Penikam Imam Musala di Jakbar Sempat Ngumpet di Toilet dan Membahayakan Polisi
Baca SelengkapnyaYKL terpaksa melaporkan kekasihnya bernama Aris ke polisi karena mengalami memar pada mata sebelah kiri dan lengan kanan.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca Selengkapnyapihak keluarga korban mendatangi Polres Pegunungan Bintang dan meminta pertanggungjawaban dari pelaku.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaSebelum menembak kaki terduga pelaku, petugas lebih dulu memberikan tembakan peringatan tapi tak diindahkan.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaKorban Iptu Gunawan berdinas di Binmas Polsek Pondok Aren. Ketika itu, dia berangkat dari rumahnya di kawasan Ciledug pada Selasa 29 Oktober pukul 07.15 WIB.
Baca Selengkapnya