Polisi sebut ujaran kebencian Arseto atas ide sendiri tak berkaitan dengan parpol

Merdeka.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, mengatakan polisi belum menemukan motif politik di balik ujaran kebencian yang dilakukan Arseto Supriadji Pariadji. Kesimpulan sementara, Arseto melakuan hal itu atas inisiatifnya sendirinya tanpa ada afiliasi dengan partai tertentu.
"Belum ada (afiliasi dengan partai), (Arseto) melakukan sendiri," ujar Argo melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Kamis (29/3).
Argo menuturkan, pihaknya juga tidak bisa menyimpulkan apakah Arseto merupakan simpatisan parpol tertentu. Polisi tidak melihat hal demikian. Kendati, dalam unggahannya Arseto menunjukkan sikap politik membela kubu tertentu.
"Belum bisa dikatakan seperti itu," kata Argo.
Untuk informasi lebih jelas, Argo menuturkan polisi akan segera menggelar konferensi pers pada esok hari. Saat ini, Arseto masih dilakukan pemeriksaan untuk kasus narkoba maupun ujaran kebencian.
"Besok jam 14.00 saya release, silakan datang biar tidak bias," tutup Argo.
Sebelumnya, Arseto dilaporkan dua kali lantaran mengunggah konten di media sosial bernada ujaran kebencian. Pertama dia menyebut bahwa penolak ibadah di Monas sebagai pendukung paham komunis dan marxis. Arseto kembali dilaporkan lantaran menuding bahwa undangan pernikahan anak Presiden Jokowi dijual Rp 25 juta.
Namun, Arseto juga diduga terlibat dengan narkoba. Saat penggeledahan di rumahnya, polisi menemukan barang bukti berupa alat isap sabu, pipet dan klip. Dia juga pernah menjadi residivis narkoba.
Karena itu, polisi juga membawanya ke Labfor Mabes Polri untuk diperiksa urine, rambut, dan darah. Namun, usai diperiksa, Arseto menampik menggunakan narkoba.
"Saya sehat 100 persen," ucapnya saat kembali ke Mapolda Metro Jaya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya