Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi tembak mati pemulung yang nyambi edarkan narkoba

Polisi tembak mati pemulung yang nyambi edarkan narkoba Jenazah Abdul Salam. ©2016 merdeka.com/nur aditya

Merdeka.com - Polisi menembak mati terduga bandar narkoba, Abdul Salam (39), warga Jalan Slamet Riyadi kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur. Tujuh paket sabu disita polisi dari pelaku.

Belakangan diketahui pelaku dalah seorang pemulung. Keterangan diperoleh, penangkapan Salam dilakukan Senin (3/10) malam kemarin, sekira pukul 20.00 WITA di rumahnya.

Empat anggota kepolisian yang menggerebeknya atas perintah Kapolresta Samarinda Kombes Pol Setyobudi Dwiputro, mendapatkan perlawanan dari Salam, yang sempat mengacungkan senjata tajam berupa badik.

Kepolisian tidak tinggal diam, berupa menangkap Salam. Brigpol Ju, yang mendapatkan perlawanan sengit, nyaris terluka lantaran sabetan badik Salam. Petugas terpaksa menembak Salam, yang akhirnya tersungkur di lokasi.

Salam di antaranya mendapatkan 2 luka di badan, dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) Klinik terdekat, namun Salam sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Jenazahnya pun dibawa ke kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Syachranie, untuk dilakukan visum. Yang menyedihkan, dari sumber kepolisian yang valid, korban bekerja sebagai pemulung.

Di kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Syachranie, korban Salam terlihat menderita 2 luka di bagian perut dan paha kiri, hingga darah memang mengucur deras dari perut dan paha kirinya.

Setyobudi saat dikonfirmasi, membenarkan aksi anak buahnya, menembak Salam, diduga bandar narkoba. Barang buktinya adalah 7 paket sabu.

"Ya benar, (dia) melawan petugas mau merebut senjata. Anggota sempat digigit, terus dipukul, disayat pakai badik tapi tidak kena, cuma kena baju anggota," kata Setyobudi, kepada merdeka.com, Selasa (4/10) sore.

Lokasi penggerebekan dan penembakkan, menurut Setyobudi, berada tidak jauh dari Mapolresta Samarinda, di Jalan Slamet Riyadi. "Lokasinya belakang Polres, di Jalan Slamet Riyadi. Dia bandar narkoba," ujar Setyobudi.

Setyobudi juga menjelaskan, aksi anggotanya, bukan dilakukan personel Satuan Reskoba Polresta Samarinda, melainkan anggota polisi umum. Setyobudi menyatakan, pengungkapan kasus narkoba, tidak hanya dilakukan Satreskoba.

"Bukan anggota Reskoba, sama saja anggota Polres. Jajaran narkoba kan masih sibuk ada TO (target operasi) yang lain," kilahnya.

Setyobudi kembali menegaskan, penembakkan sudah sesuai prosedur Polri. Perlawanan yang diberikan Salam, membahayakan personelnya yang sedang bertugas di lapangan.

"Memang terpaksa dilumpuhkan karena melawan petugas. Ada diamankan 7 poket, ditangani di Polsek Kunjang," pungkas Setyobudi.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP