Polri Sebut Isu Penyanderaan Rombongan Ketua DPRD Nduga Papua Cuma Propaganda
Merdeka.com - Aparat gabungan TNI-Polri dituding menyandera rombongan pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Nduga, Papua, di Distrik Yigi. Dalam tudingan yang disampaikan juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, disebutkan terdapat Ketua I dan II DPRD Kabupaten Nduga.
Tudingan tersebut dibantah juru bicara Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri itu mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) sengaja menyebarkan hoaks untuk menarik perhatian dunia luar.
"Itu hanya bagian dari propaganda mereka untuk menarik simpati," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (2/1).
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa tujuan operasi TNI AL di Papua dan Maluku? 'Operasi Siaga Tempur Laut yang dilakukan saat ini langsung di bawah kendali Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dengan target operasi di wilayah perairan Papua dan Maluku,' kata Kadispen seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Kenapa TNI-Polri patroli di Pemalang? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
-
Apa yang dilakukan TNI-Polri di Pemalang? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
Menurut Dedi, keberadaan Polri-TNI di Kabupaten Nduga justru untuk melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata. Ini dilakukan setelah adanya penyerangan kelompok bersenjata yang dilakukan kepada para pekerja proyek Trans Papua pada Desember lalu. Dalam serangan itu, belasan pekerja meninggal.
Sementara Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri, Muhammad Aidi, memastikan kabar yang disampaikan Sebby adalah hoaks. Menurutnya, bukan kali ini saja kelompok separatis tersebut membuat hoaks yang menyudutkan aparat keamanan.
"Setelah isu serangan udara dan bom phosphor di Kabupaten Nduga serta berbagai macam bentuk propaganda-propaganda murahan lainnya, kini gerombolan separatis kembali melemparkan isu hoax yang sangat absurd dan tidak bertanggung jawab," ucap Aidi dalam keterangan tertulisnya.
Dia pun berharap agar Ketua I DPRD Kabupaten Nduga Alimi Gwijangge dan Ketua II DPRD Kabupaten Nduga Dinar Kalnea, yang disebut oleh Sebby tengah disandera aparat TNI-Polri bersedia mengklarifikasi informasi tersebut secara jujur dan terbuka. Hal itu agar tidak menimbulkan persepsi publik bahwa mereka terlibat dalam pembuatan skenario hoaks tersebut.
"Menurut saya ini sangat penting demi untuk menjaga kredibilitas bapak selaku pejabat," tuturnya.
Fakta yang terjadi, kata Aidi, pada 24 Desember 2014 telah dilaksanakan misa Natal gabungan TNI-Polri dan masyarakat dihadiri pebeberapa pejabat daerah termasuk Ketua PAK HAM Papua Matius Murib di Distrik Mbua. Sekaligus dilaksanakan pembagian bantuan sembako dan hadiah Natal dari TNI-Polri kepada masyarakat.
Kemudian pada 29 Desember 2018, aparat gabungan TNI-Polri serta pebajat Pemda dipimpin oleh Wakil Bupati Nduga melaksanakan perayaan Natal di Distrik Dal, Kabupaten Nduga.
"Pada kegiatan tersebut juga dilakasanakan pembagian bantuan sembako dari TNI-Pori kepada masyarakat, termasuk pengobatan massal kepada rakyat oleh Tim Kesehatan Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih," ujar Aidi memungkasi.
Sebelumnya, Sebby melalui pesan singkat menuding aparat Polri-TNI menyandera rombongan pejabat daerah Kabupaten Nduga, Papua termasuk Ketua I dan II DPRD Nduga.
Sebby, yang bermukim di Papua Nugini, menceritakan pada 28 Desember 2018, rombongan tim melakukan perjalanan dari Wamena sekitar pukul 10.30 WIT menuju Yigi. Saat sedang berada di Mbua, rombongan disandera oleh TNI-Polri yang berjaga di daerah tersebut.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu orang ditemukan selamat usai bersembunyi di semak-semak dalam kondisi luka terkena panah.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI dengan gagah berani berhasil membuat KKB kocak-kacir
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan aparat diharapkan dapat memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2023 bersama Polda Papua memperkuat pengamanan di 9 daerah operasi menjelang HUT OPM.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca Selengkapnya