Polri Tetapkan Solo dan Yogyakarta Daerah Rawan Saat Pemilu Legislatif 2019
Merdeka.com - Polri telah memetakan daerah rawan saat pelaksanaan pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2019. Setidaknya ada empat daerah yang dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi saat pemilihan wakil rakyat nanti, yakni Solo, Yogyakarta, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, keempat tersebut dinilai rawan karena sebelumnya pernah terjadi beberapa peristiwa. Dari hasil analisa intelijen, ada potensi konflik terjadi saat Pileg berlangsung.
"Maka kita anggap, kita prediksi di sana masih bisa berkembang kelompok-kelompok tertentu untuk melaksanakan aksi-aksi yang bisa mengganggu situasi Kamtibmas. Maka kita dorong kekuatan ke sana untuk lebih fokus," ujar Ari Dono usai Rapim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).
-
Apa saja yang menjadi potensi kerawanan Pilkada 2024? 'Kami melakukan pemetaan potensi kerawanan pada Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Temanggung,' katanya, seperti dilansir dari Antara.Menurut dia, pemetaan ini sebagai acuan untuk merumuskan strategi mitigasi secara maksimal sebab pada pilkada serentak ini potensi kerawanan yang menjadi fokus pengawasan adalah aksi politik uang, netralitas ASN, serta kepala desa dan perangkat.
-
Di mana Pilkada 2024 paling rawan konflik di DIY? 'Berdasarkan data itu, dari seluruh kabupaten/kota yang ada di DIY, memang Kabupaten Sleman yang paling tinggi. Bahkan Sleman menjadi kabupaten yang menduduki peringkat kerawanan nomor 25 di tingkat nasional,' kata Umi dikutip dari ANTARA pada Kamis (18/7)
-
Kenapa Kaltim dianggap rawan keributan dalam Pemilu 2024? Berdasarkan data yang diperoleh, Bawaslu RI meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu yang memperlihatkan lima wilayah yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan tinggi menjelang pemilu serentak 2024. Wilayah-wilayah tersebut antara lain DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.
-
Bagaimana Bawaslu DIY menghadapi kerawanan Pilkada 2024? Bawaslu telah meminta pemangku kepentingan terkait, KPU, serta forum komunikasi pemerintah daerah (forkompinda) bersinergi menyiapkan langkah strategis menghadapi kerawanan pilkada itu.
-
Pilkada di Sumut 2024 mencakup wilayah mana saja? Pilkada Serentak 2024 akan menentukan pemilihan gubernur dan wakil gubernur di seluruh provinsi di Indonesia. Pemimpin di tingkat provinsi memiliki peran penting dalam mengelola sumber daya dan kebijakan di wilayah mereka.
-
Bagaimana persiapan Polda Jateng untuk Pemilu 2024? Polda Jateng akan berkoordinasi lintas sektoral, mulai dari pengawalan logistik pemilu, pengamanan pelaksanaan, hingga penempatan personel di tiap tempat pemungutan suara (TPS). Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, kini pihaknya tengah melakukan koordinasi guna menempatkan tiap personel di 117.000 TPS yang ada di Jawa Tengah.
Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, pertarungan legislatif memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi ketimbang pemilihan Presiden. Sebab, pertarungan bukan hanya antarpartai, namun juga sesama partai.
"Kemudian tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi gesekan adalah para pendukung tiap caleg maupun parpol, ini perlu diantisipasi masif," ucap Dedi.
Keempat daerah tersebut yang dianggap rawan lantaran dari hasil analisa intelijen sudah ada kecenderungan terjadi konflik antarpendukung caleg. Keempat daerah tersebut, nantinya akan mendapat penambahan kekuatan pengamanan dari Mabes Polri.
"Di situ cukup rawan. Berbagai kejadian Sumut, Solo, Jogja dan Sulsel itu yang jadi fokus pengamanan Pileg," tuturnya.
Sementara untuk pemetaan kerawanan Pilpres, Dedi menyebut, daerah Jawa masih menjadi perhatian khusus lantaran memiliki jumlah penduduk yang banyak. Selain itu, wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung juga menjadi perhatian.
"Untuk Papua, justru pileg yang dianggap rawan. Di Indonesia Timur sebagian besar Pileg. Apalagi Sulsel, konstituennya militan," katanya.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaTiga pengelompokan yang dimaksud antara lain, wilayah yang sangat rawan, wilayah rawan, dan wilayah kurang rawan.
Baca SelengkapnyaListyo meminta jajarannya mengoptimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaKabaharkam meminta untuk mengantisipasi perubahan eskalasi politik yang saat ini begitu cepat berubah.
Baca SelengkapnyaKemudian disusul Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Baca SelengkapnyaIni terjadi karena pemilih dan peserta atau calon kepala daerah memiliki kedekatan yang lebih, bahkan diwarnai unsur kekeluargaan dalam kompetisi.
Baca SelengkapnyaBawaslu telah meminta pemangku kepentingan terkait bersinergi menyiapkan langkah strategis menghadapi kerawanan pilkada
Baca SelengkapnyaDewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal yang ditetapkan KPU, masa tenang Pilkada dimulai pada 24 sampai 26 November 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12.867 personel kepolisian ditambah 1.700-an dari jajaran TNI dan unsur lainnya akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Baca SelengkapnyaTiga kategori tersebut yakni indikator TPS rawan paling banyak terjadi, banyak terjadi, dan tidak banyak terjadi tetapi perlu diantisipasi.
Baca Selengkapnya