Potret Mesra Korban dan Kekasihnya Diduga Anak Anggota DPR Sebelum Tragedi Pembunuhan
Dini Sera Afriyanti tewas di tempat hiburan malam diduga dianiaya sang kekasih.
Sebelum tewas, Dini kerap memamerkan kemesraan bersama sang kekasih.
Potret Mesra Korban dan Kekasihnya Diduga Anak Anggota DPR Sebelum Tragedi Pembunuhan
Dini Sera Afriyanti (29) tewas di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Mayjen Jonosewejo, Lakarsantri, Surabaya pada Rabu (4/10) malam. Dia diduga korban penganiayaan anak anggota DPR RI berinisial GRT.
Sebelum tewas, Dini kerap memamerkan kemesraan bersama sang kekasih. Pada 20 September 2023 misalnya, Dini terlihat berada di bioskop bersama pacarnya.
"I’m glad to have you," tulis Dini saat mengunggah video singkat kemesraannya bersama sang kekasih melalui akun Tiktok @bebyandine dikutip Kamis (5/10).
Sementara pada 21 Agustus 2023, Dini mengunggah momen kemesraan bersama pacarnya saat berada dalam sebuah ruangan. Dini mengenakan baju kuning, kekasihnya memakai kaos hitam.
Pada 31 Mei 2023, Dini kembali membagikan video singkat yang menunjukkan dirinya dan GRT berada dalam mobil. Keduanya tampak tertawa bersama.
Buat Konten 'Cowoknya Matiin Cewek'
Melalui akun Tiktok yang sama, Dini membuat konten tentang 'cowoknya matiin cewek'. Dini seolah menyindir sang kekasih.
"Cewenya mati-matian jaga hati buat cwonya. Eh cowonya mati-matian buat matiin cewenya. Chuaks,"
tulis Dini.
merdeka.com
Konten 'cowoknya matiin cewek' tersebut diunggah Dini dua hari lalu. Video itu sudah dikomentari 68 netizen.
Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemamura mengatakan, tewasnya korban diduga kuat akibat penganiayaan. Keluarga keluarga meminta agar polisi bisa mengungkap kejadian yang sebenarnya.
"Ibu almarhumah sudah membuat laporan ke Polrestabes Surabaya," ujar Dimas, Kamis (5/10).
Dia menjelaskan, terlapor tak lain adalah pacar korban inisial GRT, yang diduga adalah anak seorang anggota DPR RI.
"Terlapor ini diduga salah satu anak anggota DPR RI dari Komisi IV. Ini sangat ironis karena anak pejabat melakukan penganiayaan berat hingga meninggal dunia," ungkapnya.
Dimas menuturkan, saat korban pertama kali ditemukan, kondisinya memprihatinkan. Terdapat luka lebam di lengan, dada, dan paha.
"Penganiayaannya dimulai dari di room itu sudah ditendang dipukul," ujarnya.
Sementara itu, polisi telah memeriksa sebanyak 15 saksi untuk melakukan pendalaman. Dari saksi yang diperiksa, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami periksa beberapa saksi, baik rekan korban, security di lokasi dan saksi-saksi yang (melihat) korban meninggal dunia," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukomono, Kamis (5/10).
Selain melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap rekaman CCTV yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hendro menyebut ada lima titik CCTV yang diperiksa. Antara lain di lokasi hiburan malam, lobby hiburan malam, parkiran mal, apartemen korban dan rumah sakit.
Terkait adanya tindakan kekerasan atau penganiayaan terhadap korban yang terekam CCTV, polisi masih belum mau membeberkannya. Alasannya masih dalam tahap penyelidikan.
"Ini masih kami dalami," tegas Hendro.