Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PP Muhammadiyah yakin Amien Rais dan Luhut akan bertemu untuk berdialog

PP Muhammadiyah yakin Amien Rais dan Luhut akan bertemu untuk berdialog luhut dan amien rais. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pidato politikus senior PAN Amien Rais mengungkapkan program pembagian sertifikat tanah yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan pengibulan. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meradang atas pernyataan Amien Rais tersebut.

Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, hal itu tak perlu dipersoalkan. Sebab ini merupakan era demokrasi yang terbuka. Dia juga yakin Amien Rais dan Luhut bisa bersilaturahmi dengan baik.

"Ini kan era terbuka. Jadi era terbuka di mana berbeda dengan era sebelumnya. Kami percaya keduanya akan bertemu dan punya titik dialog," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat ditemui di kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (23/3).

Lanjutnya, bangsa Indonesia telah dewasa. Pun elitnya harus memberi contoh yang baik. Dia juga memaklumi di era demokrasi yang terbuka banyak orang berbeda pandangan.

"Bangsa ini udah dewasa dan Insya Allah para elitnya dewasa. Ramai ramai dikit ya wajar lah," ujar Haedar.

Sebelumnya, saat menjadi pembicara dalam diskusi Bandung Informal Meeting yang digelar di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (18/3), Amien Rais mengatakan program bagi-bagi sertifikat tanah Jokowi-Jusuf Kalla adalah pembohongan.

"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" kata Amien.

Lantas, Menko Maritim Luhut Pandjaitan tersulut serangan Amien Rais. Dalam pidatonya, Luhut memang tak menyebut nama Amien Rais. Dia menggunakan istilah 'senior' yang diduga merujuk pada Amien Rais yang kerap mengkritik Jokowi.

"Ada senior bilang kasih sertifikat itu ngibulin. Apa yang ngibulin. Sertifikat itu prosesnya panjang dan berbelit. Sekarang cepat dan banyak. Saya pikir kita nggak bisa asal ngomong," kata Luhut, Senin (20/3) malam.

Luhut juga kesal dengan serangan-serangan yang menyebut pemerintah pro-PKI. Menurutnya hal itu cuma kebohongan yang terus disebarkan.

"Jangan bilang pro-PKI, pro-PKI gimana? Saya ikut tumpas PKI. Saya tentara, saya tahu itu," kata Luhut.

Luhut menegaskan jangan pernah menyebut pemerintah tidak nasionalisme dan menyerang dengan kepentingan asing. Dia menyebut orang yang belum pernah ditembaki tak pantas mengkritik soal nasionalisme.

"Saya perang di Timtim tahun 1975. Anak buah saya gugur 8 orang di Kopassus. Jangan bilang Nasionalisme, kalau belum pernah ditembakin," kata Luhut.

"Kau merasa paling bersih, kamu boleh ngomong. Tetapi dosamu banyak juga kok. Udahlah diam saja lah. Tapi jangan main-main. Kita bisa cari dosamu sampai dapat," tegasnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Pembahasan soal Pilpres 2024 di Pertemuan AHY – Puan Nanti
Ada Pembahasan soal Pilpres 2024 di Pertemuan AHY – Puan Nanti

Ketegangan PDIP dan Partai Demokrat selama ini seolah mencair. Setelah muncul wacana Puan dan AHY akan bertemu.

Baca Selengkapnya
LIVE STREAMING: Adu Gagasan Anies-Cak Imin di Dialog Terbuka Muhammadiyah
LIVE STREAMING: Adu Gagasan Anies-Cak Imin di Dialog Terbuka Muhammadiyah

Anies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkap Isi Pertemuan Pimpinan MPR dan Demokrat
AHY Ungkap Isi Pertemuan Pimpinan MPR dan Demokrat

Dalam pertemuan itu juga membahas soal biaya politik yang semakin mahal

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Nilai Pertemuan Megawati-JK Penting: Benefitnya Lebih dari Sekadar Mengurusi Elektoral
Sudirman Said Nilai Pertemuan Megawati-JK Penting: Benefitnya Lebih dari Sekadar Mengurusi Elektoral

Sudirman memandang pertemuan antara dua elite itu pasti akan menghasilkan pembahasan yang substansial untuk bangsa

Baca Selengkapnya
Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati
Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati

Haedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Miris Lihat Adab dan Sopan Santun Anak Muda, Sindir Siapa?
Puan Maharani Miris Lihat Adab dan Sopan Santun Anak Muda, Sindir Siapa?

Namun, bila berbicara struktural, semua harus dihormati tanpa memandang yang tua dan muda.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Isi Pertemuan Puan dan Luhut
PDIP Ungkap Isi Pertemuan Puan dan Luhut

PDIP mengungkapkan obrolan santai terjadi antara Puan dan Luhut dalam pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pesan Khusus Ketum Muhammadiyah untuk Prabowo-Gibran Usai Terpilih Jadi Presiden
Pesan Khusus Ketum Muhammadiyah untuk Prabowo-Gibran Usai Terpilih Jadi Presiden

KPU sebelumnya menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Pesan Ketum Muhammadiyah soal Pemilu: Yang Menang Jangan Jumawa, Kalah Jangan Kecil Hati
Pesan Ketum Muhammadiyah soal Pemilu: Yang Menang Jangan Jumawa, Kalah Jangan Kecil Hati

Haedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Reaksi Anies soal Pertemuan Jokowi dan Prabowo Jelang Debat
Reaksi Anies soal Pertemuan Jokowi dan Prabowo Jelang Debat

Anies mengungkit kembali konsep perubahan yang digaungkan dirinya bersama Cak Imin.

Baca Selengkapnya