Prabowo Beri Keris ke Jokowi di HUT Gerindra, Ternyata Ini Maknanya
Presiden Prabowo memberikan keris setelah Jokowi usai memberikan kata sambutan di HUT Gerindra.

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto memberikan keris kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.
Presiden Prabowo memberikan keris setelah Jokowi usai memberikan kata sambutan bagi para peserta perayaan ulang tahun tersebut.
Setelah menyelesaikan pemberian kata sambutan, Jokowi langsung dihampiri Prabowo yang sudah bersiap bersama asistennya membawa cendera mata untuk sang sahabat.
Pemberian cendera mata berupa keris itu berlangsung cukup cepat namun mencuri perhatian. Tidak sedikit dari peserta HUT ke-17 Gerindra yang mengabadikan momen hangat antar kedua pemimpin tersebut dengan masing-masing gawainya.
Keduanya sempat berangkulan setelah pemberian cendera mata selesai dilakukan, menyempatkan waktu menyapa beberapa peserta di sekitar podium tempat menyampaikan sambutan.
Sejarah dan Fungsi Keris
Kata 'keris' dipercaya berasal dari bahasa Jawa kuno, gabungan kata 'mlungker' (berkeluk) dan 'ngiris' (menghiris), yang menggambarkan bentuk dan fungsi utamanya. Keris memiliki berbagai jenis dan bentuk, dengan detail dan ornamen yang bervariasi, mencerminkan kekayaan budaya dan keahlian para pembuatnya.
Jenis keris yang digunakan seseorang bahkan dapat menunjukkan status sosial, jabatan, atau asal-usulnya. Misalnya, keris dengan pamor tertentu hanya boleh digunakan oleh kalangan bangsawan.
Keris, lebih dari sekadar senjata tajam, menyimpan kekayaan makna yang beragam dan mendalam, berakar pada sejarah, budaya, dan kepercayaan masyarakat Nusantara.
Senjata tikam bermata dua ini telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban, berperan sebagai alat peperangan, simbol status, dan bahkan benda bertuah yang diyakini membawa keberuntungan.
Pada awalnya, fungsi utama keris adalah sebagai senjata dalam peperangan dan pertahanan diri. Ketajamannya dan desainnya yang unik membuatnya efektif sebagai alat tempur. Namun, seiring waktu, keris berevolusi menjadi lebih dari sekadar senjata.
Keris menjelma menjadi simbol kekuasaan dan kedaulatan, menjadi milik para raja dan bangsawan sebagai lambang status dan legitimasi. Keris Taming Sari milik Hang Tuah, misalnya, hingga kini dikenal sebagai simbol kepahlawanan Melayu yang melegenda.
Makna-Makna Keris
- Kejantanan
Dalam budaya Jawa, keris sering dikaitkan erat dengan kejantanan dan maskulinitas. Bahkan, dalam upacara pernikahan adat Jawa, keris dapat mewakili pengantin pria jika ia berhalangan hadir. Keyakinan akan kekuatan magis dan keberuntungan yang dibawanya menjadikan keris sebagai jimat yang dihormati dan dijaga dengan baik.
Sejumlah pandangan juga menghubungkan keris dengan aspek spiritual, di mana bilah dan sarungnya melambangkan kesatuan manusia dan Tuhannya. Seni pamor pada bilah keris, dengan motif dan coraknya yang unik, sering diinterpretasikan sebagai simbol doa dan harapan.
- Identitas Budaya
Banyak keris merupakan benda pusaka yang diwariskan turun-temurun, menyimpan nilai sejarah keluarga dan leluhur. Proses pembuatannya yang rumit, detail, dan penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi semakin memperkuat nilai keris sebagai benda berharga dan bermakna.
Sebagai bagian integral budaya Nusantara, khususnya Jawa, keris telah diakui oleh UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Kemanusiaan Lisan dan Tidak Ketara. Pengakuan ini mengukuhkan posisi keris sebagai simbol identitas budaya dan kearifan lokal yang perlu dilestarikan.
- Simbol Status
Jenis keris yang digunakan seseorang dapat menunjukkan status sosial, jabatan, atau asal-usulnya. Misalnya, keris dengan pamor tertentu hanya boleh digunakan oleh kalangan bangsawan.
- Simbol Persatuan
Dalam konteks yang lebih luas, keris yang tersebar di berbagai daerah Nusantara menjadi simbol persatuan budaya Indonesia.Memahami makna filosofis dan simbolisme keris membantu kita mengapresiasi nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Keris bukan hanya benda fisik, tetapi juga cerminan pandangan hidup, nilai-nilai, dan kearifan lokal masyarakat penciptanya.