Prabowo Bertemu Eks Presiden Brasil Dilma Rousseff di Istana Merdeka
New Development Bank merupakan lembaga keuangan yang dijalankan oleh negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden New Development Bank (NDB) yang juga mantan Presiden Brasil, Dilma Vana Rousseff di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (25/3).
New Development Bank merupakan lembaga keuangan yang dijalankan oleh negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Dilma tiba di Istana Merdeka pukul 16.0 WIB. Vana Rousseff disambut langsung oleh Prabowo di teras Istana Merdeka dan jajar kehormatan sebelum bersama-sama menuju ruang kredensial.
Setelah itu, keduanya berfoto bersama di ruang kredensial Istana Merdeka. Prabowo lalu mengajak Dilma ke ruang kerja untuk melakukan pertemuan bilateral.
Prabowo tampak didampingi Mensesneg Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menter Luar Negeri Sugiono. Selain itu, terlihat Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Presiden Dilma Undang RI Gabung NDB
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden NDB Dilma Vana Rousseff mengundang Indonesia untuk bergabung dalam keanggotaan bank tersebut.
Dalam pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian, Airlangga menyampaikan program prioritas Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yakni Astacita yang meliputi ketahanan pangan, energi dan air bersih.
“Saat ini Indonesia tengah menjalankan program Makan Bergizi Gratis di berbagai jenjang pendidikan lingkup nasional dengan harapan dapat menggerakkan ekonomi pedesaan dan menciptakan multiplier effects,” kata Airlangga di Jakarta, Selasa.
NDB merupakan bank pembangunan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang.
NDB berfokus pada pembangunan infrastruktur, kemudian pada pembangunan untuk melawan kemiskinan dengan program-program yang mendukung industrialisasi sehingga akan menambah penciptaan lapangan pekerjaan.
Lebih lanjut, Airlangga menekankan komitmen Pemerintah Indonesia di sektor ketahanan energi, khususnya energi terbarukan untuk mencapai emisi nol karbon (net zero emission) di 2060, salah satunya melalui program B40.
Presiden NDB Terkejut dengan Capaian B40 RI
Menanggapi hal tersebut, Presiden NDB terkejut dengan capaian B40 Pemerintah Indonesia, mengingat pengalaman di Brasil setelah beberapa tahun hanya bisa sampai B17.
Dia juga turut mengapresiasi capaian Pemerintah Indonesia di sektor energi, khususnya dalam pengolahan biofuel.
Capaian ini merupakan inovasi yang baik, ditambah lagi setelah mengetahui bahwa B40 ini diperuntukkan bagi sektor transportasi serta bahan bakar di industri pengolahan mineral.
Seperti diketahui bahwa Indonesia memiliki banyak potensi sumber energi terbarukan seperti geothermal, hydro, dan juga mineral kritis (critical minerals).
Dengan potensi dan program prioritas nasional yang ada, NDB meyakini Indonesia akan menjadi mitra penting dari bank ini, sejalan dengan ambisi dan komitmen NDB untuk menjadi bank pembangunan yang berkelanjutan dan hijau dengan fokus pada energi terbarukan.
Menutup pertemuan, kedua belah pihak sepakat berkoordinasi untuk menggali lebih lanjut potensi kerja sama dan juga kemungkinan Indonesia bergabung menjadi anggota NDB.
“New Development Bank tidak seperti bank multilateral lainnya karena kami menghormati kedaulatan masing-masing negara sehingga tidak ada veto power,” ujar Dilma.