Prabowo: Hubungan Batin Indonesia-Turki Cukup Dalam, dari Masa Kekaisaran Utsmani Ottoman
Prabowo menyebut, kedatangan Erdogan ke Indonesia adalah suatu kehormatan besar.

Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/2). Prabowo mengungkap bahwa hubungan Indonesia-Turki yang cukup dalam dari masa kekaisaran Utsmani Ottoman.
"Bertepatan tahun ini adalah 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Turki. Lagi pula hubungan Indonesia dan Turki sudah cukup lama dari masa kekaisaran Utsmani, Ottoman, sehingga hubungan batin di antara kita cukup dalam," kata Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan Erdogan.
Prabowo menyebut, kedatangan Erdogan ke Indonesia adalah suatu kehormatan besar. Dia berkata, seharusnya dia yang mesti lebih dulu bertandang ke Turki lantaran Erdogan lebih senior.
"Hari ini adalah suatu kehormatan besar bagi kami menerima kunjungan Yang Mulia Presiden Erdogan ke Indonesia," kata Prabowo.
"Seharusnya saya yang terlebih dahulu datang dalam kunjungan resmi ke Turki karena Presiden Erdogan adalah dari segi pengabdian adalah senior, seorang presiden yang senior. Tapi saya berterima kasih kedatangan Yang Mulia," tuturnya.
Prabowo menambahkan, Indonesia tidak banyak memiliki mekanisme bilateral reguler tingkat kepala negara. Sehingga, pertemuan hari ini adalah bukti kemitraan Indonesia dan Turki sangat kokoh dan solid.
"Saya beserta pimpinan politik Indonesia hubungan ini lebih kokoh, solid, dan erat," tukas Prabowo.
Minta Segera Selesaikan CEPA untuk Perkuat Ekonomi
Dalam pertemuan yang sama, Prabowo menegaskan komitmennya untuk mempererat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Turki.
"Pertemuan hari ini adalah bukti bahwa kemitraan Indonesia dan Turkiye sangat kokoh dengan sangat solid. Dan saya berserta pimpinan politik Indonesia menghendaki hubungan ini menjadi lebih kokoh, lebih solid, dan lebih erat," kata Prabowo.
Untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, Prabowo menekankan perlunya menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau CEPA agar hubungan dagang kedua negara semakin kuat dan menguntungkan.
"Karena itu, marilah kita segera selesaikan perjanjian perdagangan kita, CEPA, untuk memperkuat ekonomi kita masing-masing. Saya juga memohon supaya perdagangan kita masing-masing bisa saling menguntungkan. Saat ini biaya masuk bagi barang-barang kita (ke Turki) masih cukup tinggi," tuturnya.
Prabowo melanjutkan, untuk kerja sama di bidang industri perdagangan, Indonesia Turki sudah cukup baik. Dia pun sudah bertemu dengan pengusaha industri pertahanan Turki pada Desember 2024 lalu.
"Terima kasih bantuan dari Presiden Erdogan yang membantu pertemuan tersebut dan kerjasama di bidang industri pertahanan akan maju dengan sangat baik," ucapnya.
Prabowo juga memohon dukungan dari Erdogan untuk ikut produksi bersama di industri pertahanan.
"Kita ingin joint production bersama industri pertahanan kemudian kita juga sudah punya kerja sama yang baik dengan banyak perusahaan Turki," katanya.
"Kita ingin serius untuk ikut serta dengan program-program yang sedang dilaksanakan bersama Turki," pungkasnya.