Prabowo Singgung 'Rame Ing Gawe, Sepi Ing Pamrih' di Depan Kapolri
Prabowo menyampaikan, para pejabat negara harus memiliki semangat pengabdian yang tulus untuk rakyat.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya filosofi kepemimpinan “Rame Ing Gawe, Sepi Ing Pamrih” dalam menjalankan tugas pemerintahan. Filosofi ini mengajarkan para pemimpin dan aparatur negara untuk bekerja keras tanpa mengharapkan pujian atau keuntungan pribadi.
Prabowo menyampaikan, para pejabat negara harus memiliki semangat pengabdian yang tulus untuk rakyat. Untuk diketahui, rame ing gawe, sepi ing pamrih memiliki makna menjalankan tugas tanpa bermaksud mementingkan diri sendiri.
“Rame ing gawe, sepi ing pamrih, itu. Itu yang ditonjolkan,” kata Prabowo di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Kamis (13/3).
Bahkan, Prabowo sempat menanyakan mengenai makna filosifi tersebut kepada menterinya.
"Kapolri, ngerti? Kapolri, oh orang Jawa. Fadli Zon, ngerti? Jadi ini filosofi bahwa kalau kita mau mengabdi ya sudah lah kita jangan setengah-setengah. Jadi kita mengabdi dengan sepenuh hati," ujarnya.
Profesionalisme
Dia menyoroti bagaimana filosofi ini harus diterapkan dalam setiap aspek pemerintahan, termasuk dalam reformasi birokrasi. Prabowo turut mengkritik mentalitas birokrat yang lebih mengutamakan prosedur panjang dibanding efektivitas dalam melayani masyarakat. Menurutnya, budaya administrasi yang berbelit-belit harus segera dihilangkan.
“Kalau bisa dibikin lama kenapa harus dibikin gampang. Budaya ini yang harus kita kikis,” tegasnya.
Selain itu, Prabowo juga menegaskan, pejabat negara, baik menteri maupun pegawai negeri sipil (ASN), harus benar-benar mengutamakan kepentingan publik di atas segalanya. Dia menekankan seorang pejabat bukan berarti memiliki kehidupan yang nyaman dan penuh kemudahan, tetapi harus siap bekerja keras untuk kesejahteraan rakyat.
“Birokrat yang tidak mau mengikuti zaman harus kita evaluasi. Jangan mengira jadi ASN hidup enak dan seenaknya. Tidak. Bekerja dengan efisien melayani rakyat,” tutup Prabowo.
Pernyataan ini disampaikan di tengah upaya pemerintah dalam mempercepat reformasi birokrasi dan meningkatkan efisiensi administrasi negara. Presiden berharap para pemimpin di berbagai tingkatan pemerintahan dapat benar-benar menerapkan filosofi ini dalam keseharian mereka demi menciptakan pemerintahan yang lebih bersih dan profesional.