Profil Agus Andrianto, Menteri Imigrasi yang Copot Semua Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Buntut Pungli WNA China
Agus berjanji petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta terlibat pemerasan WNA China akan ditindak sesuai dengan klarifikasi bisa dipertanggungjawabkan.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto (Istimewa)
(©@ 2024 merdeka.com)Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto mencopot semua petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Pencopotan terhadap petugas imigrasi itu dilakukan setelah Kedutaan Besar China di Indonesia bersurat kepada Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Indonesia, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, dan Direktorat Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika.
Pada surat tertanggal 21 Januari 2025, menyebut sejumlah warga negaranya menjadi korban pemerasan oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta atau dalam surat itu disebut Bandara Internasional Jakarta.
“Kami terima kasih atas informasi tersebut, langsung kami tarik semua yang ada di data dari penugasan di Soekarno-Hatta (Soetta), kami ganti dan saat ini mereka sedang dalam proses pemeriksaan internal,” kata Agus kepada media melalui pesan tertulis, Sabtu (1/2).
Menurut Agus, mereka terlibat akan ditindak sesuai dengan klarifikasi bisa dipertanggungjawabkan. Dia pun menyatakan mereka yang terbukti melanggar aturan akan diberikan sanksi.
“Kami tindak sesuai klarifikasi pertanggungjawaban, akan kita beri sanksi,” tegas eks Wakapolri ini.
Sebagai informasi, Kedubes China menyampaikan telah melaporkan kasus pemerasan di bandara Indonesia sebanyak 44 kasus selama 2024.
Menurut informasi kedutaan, hal itu hanya sebagian kecil, dari banyaknya kasus pemerasan karena masih banyak warga negaranya yang tidak mengajukan pengaduan karena jadwal yang padat atau takut akan tindakan balasan saat masuk ke negara tujuan. Belum diketahui sanksi apa yang bakal diterima kepada mereka yang terlibat pemerasan tersebut.

Sepak Terjang Agus Andrianto
Keputusan tegas Agus mencopot semua petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta itu menjadi perbincangan publik. Latar belakang Agus sebelum menjabat menteri kabinet merah putih turut menjadi sorotan.
Diketahui, setelah dilantik secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih, Agus Andrianto memulai tugasnya sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia. Dikenal sebagai sosok yang tegas dan berintegritas, Agus memiliki latar belakang yang kuat dalam kepolisian.
Dalam pidato pelantikannya, Presiden Prabowo mengungkapkan harapannya, "Kami berharap setiap menteri mampu memberikan dedikasi terbaik untuk bangsa, termasuk Pak Agus di bidang Imigrasi dan Pemasyarakatan." Tugas ini menandai awal baru dalam karier Agus, yang telah memiliki rekam jejak yang sangat mengesankan.
Agus lahir di Blora, Jawa Tengah, dan memulai perjalanan pendidikannya di Akademi Kepolisian (Akpol), di mana ia lulus pada tahun 1989. Kariernya terus berkembang berkat berbagai prestasi yang diraihnya di Polri, hingga akhirnya ia mendapatkan kepercayaan untuk menjabat sebagai menteri. Dengan pengalaman dan dedikasinya, Agus diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan imigrasi dan pemasyarakatan di Indonesia.
Awal Karier dan Pendidikan di Kepolisian
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol pada tahun 1989, Agus Andrianto segera memulai kariernya sebagai Pampta di Polres Dairi. Ini menandai awal dari perjalanan panjangnya dalam bidang penegakan hukum di Indonesia.
Untuk meningkatkan kompetensinya, Agus melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri (Sespimti) serta mengikuti berbagai pelatihan, termasuk beberapa kursus yang berskala internasional.
Selain itu, ia juga berhasil meraih gelar S2 dalam Ilmu Hukum di Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, yang mencerminkan dedikasinya untuk memperluas pengetahuan dan keterampilannya di bidang hukum.
Karier Cemerlang sebagai Kapolda Sumatera Utara
Pada tahun 2018, Agus resmi dilantik sebagai Kapolda Sumatera Utara, sebuah jabatan yang menuntutnya untuk menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam menangani kasus-kasus kriminal yang serius, seperti peredaran narkoba. Wilayah Sumatera Utara, yang dikenal sebagai daerah dengan tingkat peredaran narkotika yang tinggi, menjadi tantangan berat yang berhasil diatasi Agus dengan baik.
Dalam masa jabatannya, Agus menunjukkan sikap kepemimpinan yang tegas dan berkomitmen dalam upaya pemberantasan narkotika. Berbagai kasus besar yang berhasil diungkapnya membuat namanya semakin dikenal luas dan membuka kesempatan untuk menduduki jabatan strategis lainnya di lingkungan Polri.
Berperan Sebagai Kabaharkam Polri
Sebelum diangkat sebagai Kabareskrim, Agus pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Dalam perannya tersebut, ia bertanggung jawab untuk memastikan stabilitas keamanan masyarakat, terutama selama masa pandemi Covid-19.
Agus secara aktif memimpin berbagai operasi yang bertujuan untuk menegakkan aturan pembatasan sosial serta menangani dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat. Pengalaman yang dimilikinya sebagai Kabaharkam telah memberikan banyak pelajaran berharga dan membuatnya semakin terampil dalam menghadapi situasi krisis. Ia dikenal luas karena pendekatannya yang humanis dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah tantangan yang ada.
Tugas Berat sebagai Kabareskrim
Pada bulan Februari 2021, Agus diangkat secara resmi sebagai Kepala Bareskrim Polri, sebuah posisi yang sangat penting dalam struktur kepolisian yang bertanggung jawab atas penyelidikan kasus-kasus besar, termasuk korupsi dan terorisme. Ia dikenal sebagai sosok yang berani dan tegas dalam menangani berbagai kasus korupsi yang terjadi.
Selama menjabat, Agus menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas, yang mencerminkan dedikasinya terhadap integritas dalam penegakan hukum di Indonesia. "Kami tidak akan memberi ruang bagi tindak kejahatan yang merugikan negara," tegas Agus, menunjukkan komitmennya untuk memberantas kejahatan yang merugikan masyarakat dan negara.
Penghargaan dan Pengakuan
Sepanjang perjalanan kariernya, Agus Andrianto telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Satya Lencana Pengabdian dan Bintang Yudha Dharma Pratama. Penghargaan-penghargaan ini merupakan bukti nyata dari dedikasi dan pengabdiannya yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat keamanan.
Prestasi yang diraihnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, mencerminkan pengakuan atas kontribusinya dalam menjaga keamanan serta ketertiban di Indonesia. Dengan demikian, Agus Andrianto tidak hanya dikenal di kalangan masyarakat, tetapi juga diakui secara luas untuk perannya yang penting dalam stabilitas negara.