Protes Hasil Pilkades, Warga di Adonara Flores Tutup Sekolah dan Puskesmas

Merdeka.com - Warga Desa Sagu di Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kecewa dengan hasil pemilihan kepala desa setempat. Mereka kemudian melakukan aksi protes dengan menutup sekolah dasar, puskesmas dan kantor desa hingga mengakibatkan proses belajar mengajar serta pelayanan umum terhenti.
Kepala Kepolisian Resor Flores Timur, AKBP Deny Abrahams membenarkan adanya aksi penutupan sejumlah fasilitas umum oleh warga Desa Sagu.
"Iya betul ada peristiwa penutupan (sekolah, puskesmas, dan kantor desa) itu, kejadiannya Senin (16/12) siang, oleh oknum warga Desa Sagu yang menyatakan kecewa dengan hasil Pilkades Sagu," kata AKBP Deny, Selasa (17/12).
Ia menuturkan, penutupan sejumlah fasilitas umum itu berkaitan dengan adanya tuntutan dari Raja Sagu Arkian Kembali, yang meminta agar pelantikan kepala desa ditunda sementara, karena proses pemilihannya menimbulkan banyak kecurangan.
Menurut Deny Abrahams, raja Arkian Kamba, merupakan tokoh yang sangat dihormati masyarakat Sagu dan sekitarnya, sehingga bersama sejumlah anggota kelompoknya, meminta agar pelantikan kepala desa terpilih di Sagu tidak dilaksanakan.
"Mereka protes karena terjadi kecurangan yang dilakukan oleh pihak penyelenggara, saat pemilihan kepala desa Sagu beberapa waktu lalu," katanya.
Ia menyatakan belum mengetahui sikap pemerintah daerah setempat terkait tuntutan warga untuk pembatalan pelantikan kepala desa Sagu terpilih itu. Namun kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Sagu, saat ini masih kondusif dan sejumlah personel dikerahkan untuk bersiaga di sana.
"Kami juga sudah mengimbau kepada warga agar permasalahan seperti ini silakan dibawa ke ranah hukum saja," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya