Protes Pembagian BLT di Mandailing Natal Rusuh, Mobil Wakapolres Dibakar
Merdeka.com - Protes terhadap pembagian bantuan langsung tunai (BLT) di salah satu desa di Mandailing Natal (Madina), Sumut, memantik kerusuhan. Sejumlah kendaraan roda dua dan dua mobil, termasuk yang dikendarai Wakapolres Madina, dibakar.
"Selain kendaraan yang dibakar, ada 6 personel kepolisian yang terluka," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja.
Insiden ini terjadi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Madina, Senin (29/6). Peristiwa berawal dari unjuk rasa warga yang kembali memblokade Jalan Lintas Sumatera Madina-Padang Sidempuan dengan cara membakar ban bekas di tengah jalan. Mereka memprotes ketidaktransparanan pembagian BLT dampak Covid-19 dan pengolaan dana desa 2018 hingga 2020.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
Warga menyatakan tidak percaya kepada sang kepala desa, HH, dan memintanya untuk mundur dari jabatan. Namun bupati belum memberhentikan sang kepala desa. Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan warga bertindak anarkistis.
"Menjelang pukul 18.00 Wib, kan Hasur mengundurkan diri, tapi masyarakat bersikap anarkistis. Mereka melempari petugas kepolisian. Ada dua mobil yang rusak, termasuk mobil wakapolres dan beberapa sepeda motor dibakar," sebut Tatan.
Dia mengatakan, pihaknya masih berupaya melakukan upaya persuasif dan humanis. Mereka mengimbau masyarakat segera pulang. Kapolres Madina masih melakukan negosiasi dengan warga yang masih memblokade jalan.
Untuk mengatasi situasi, 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) personel Sat Brimob Polda Sumut dikerahkan ke Madina. Danyon C Pelopor, Kompol Buala Zega, memaparkan, personel Sat Brimob itu dikerahkan ke lokasi sejak pukul 18.00 Wib. Mereka didukung 1 unit kendaraan Ranjabyon dan 3 unit Randis R6. Selain itu para personel yang turun juga dilengkapi perlengkapan untuk penindakan huru hara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 7 kendaraan dibakar massa, enam diantaranya milik TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaSatake melanjutkan saat ini polisi telah mengendalikan kedua massa. Akibat kejadian tersebut 6 motor dibakar massa.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut sebelum angkot tersebut terbakar ada lemparan api.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaKerusuhan sebelumnya pecah di Dogiyai pada Kamis (13/7) kemarin.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca Selengkapnya