Protes Tindakan Represif Polisi, Mahasiswa Demo di DPRD Sumut

Merdeka.com - Gelombang unjuk rasa di Medan berlanjut, Kamis (26/9). Demonstrasi sekurangnya berlangsung di dua titik.
Seratusan mahasiswa UISU menggelar aksi di depan kampus mereka di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Mereka kembali menentang UU dan RUU yang dinilai mengorupsi reformasi. Mereka juga memprotes tindakan represif polisi dan menuntut agar rekan-rekannya yang ditahan segera dibebaskan.
Sementara di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, unjuk rasa dilakukan seratusan kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Medan.
Massa GMNI menyatakan menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Pertanahan. Mereka juga memprotes intimidasi yang dilakukan petugas kepolisian saat demonstrasi mahasiswa pada Selasa (24/9).
Menurut pengakuan mahasiswa, personel kepolisian menyerang Sekretariat GMNI Cabang Medan, Jalan Kejaksaan Medan, Selasa (24/9), menyusul rusuhnya demonstrasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Saat penyerangan itu terjadi, kader GMNI sedang menggelar diskusi.
Aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke Sekretariat GMNI. Saat itu sejumlah massa mahasiswa melarikan diri ke bangunan yang berada sekitar 300 meter dari Gedung DPRD Sumut itu.
"Penyerangan itu sangat menyakiti hati kami. Padahal harusnya mereka mengayomi kami. Mereka represif. Sampai menembakkan gas air mata ke arah sekretariat. Kemudian ada pelemparan batu," ungkap Ketua GMNI Cabang Medan Samuel Oktavianus Gurusinga.
Seorang kader GMNI sempat ditangkap polisi. Namun rekan-rekannya berhasil membebaskannya saat itu juga.
"Kami meminta polisi mengklarifikasi kejadian ini dan mereka harus menyampaikan permintaan maaf," ungkap Samuel.
Dari Gedung DPRD Sumut, massa bergerak ke Polrestabes Medan. Mereka akan melanjutkan aksi di sama untuk meminta klarifikasi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya