Proyek PLTU Timor 1 Kupang Diprotes Karena Mencemari Rumput Laut & Rusak Rumah
Merdeka.com - Petani rumput laut di pantai Oesina, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mengeluhkan hasil panen mereka tidak lagi banyak. Pemicunya proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Timor 1.
Menurut para petani rumput laut, hasil panen mereka tercemar debu yang berasal dari proyek tersebut. Seperti biasa hasil panen bisa mencapai satu ton. Bamun setelah ada proyek ini, petani hanya bisa mendapatkan 100 kilogram.
"Kami punya rumput laut semua kena debu dari proyek itu. Debu semua masuk ke dalam laut dan cemari rumput laut. Jadinya warna berubah, menyusut bahkan rumput yang sudah dikeringkan harganya turun karena banyak debu yang menempel di rumput," kata Yosua, salah satu petani rumput laut saat ditemui merdeka.com, Sabtu (20/6).
-
Apa saja yang perlu dibersihkan dari rumput laut? Rumput laut kering perlu dibersihkan dengan cermat untuk menghilangkan kotoran, kelebihan garam, dan bahan lain yang mungkin menempel.
-
Apa masalah utama pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
-
Di mana rumput laut banyak digunakan? Penggunaan rumput laut di Asia, terutama di Jepang dan Korea, tampaknya telah menjadi kebiasaan yang umum dan menjadi ciri khas kulinernya.
-
Mengapa rumput laut kering perlu dibersihkan? Rumput laut kering biasanya melalui proses pengawetan dengan garam dan penjemuran, yang dapat meninggalkan kotoran dan sisa garam. Membersihkannya memastikan rumput laut aman untuk dikonsumsi dan menghilangkan bau amis.
-
Apa dampak sampah plastik bagi kehidupan laut? Kehidupan di dalam laut pun juga terancam. Sampah plastik yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kematian hewan laut karena banyak hal, misalnya terjerat atau menelan plastik. Selain itu, mikroplastik yang terbentuk dari sampah plastik dapat masuk ke dalam rantai makanan manusia.
-
Dimana ditemukannya limbah nuklir di laut? Cesium dan plutonium radioaktif, bahkan telah ditemukan pada anjing laut dan lumba-lumba di Laut Irlandia.
Menurut Yosua, harusnya musim angin seperti saat ini hasil panen rumput laut melimpah. Namun, hasil sekarang sedikit. Pernah ditemui dan dilakukan pemeriksaan oleh pihak PLTU Timor 1. Tetapi hingga saat ini belum mendapatkan ganti rugi dari PT PP (Persero) sebagai kontraktor pelaksana.
"Rumput laut rusak ini pas mereka buat itu jembatan baru. Jadi waktu kami pergi tanya ke kantor mereka janji mau ganti rugi sampai saat ini banyak yang belum dapat. Nah sekarang tambah lagi kami punya rumput laut rusak semua," tegasnya.
Yosua berjanji akan menutup akses jalan ke lokasi proyek sebagai bentuk protes terhadap manajemen jika tidak mengindahkan keluhan mereka. Selain rumput laut, beberapa rumah di sekitar lokasi mengalami retak ringan pada dinding akibat penggunaan bahan peledak oleh PT PP.
"Satu hari itu ada ledakan sampai lima kali dan ini sudah terjadi sejak proyek ini mulai dikerjkan enam bulan lalu. Kami sudah komplain ke proyek dan mereka janji mau perbaiki tetapi sampai sekarang belum juga. Jadi mereka harus tanggung jawab, jangan hanya datang janji-janji saja," pinta Yonas yang rumahnya mengalami retak.
Menurutnya, saat mereka melakukan komplain, perusahaan langsung melakukan pendataan namun hingga saat ini belum direalisasi. "Kami minta untuk kurangi daya ledakan, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar," tutupnya.
Sejak Awal Sudah Sosialisasi Ada Ganti Rugi
Dikonfirmasi terpisah, Manager Bagian Proyek PLTU Timor 1 Wildan Firdaus mengatakan, sebelum memulai mengerjakan proyek ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga setempat terkait kompensasi akibat pembangunan PLTU Timor 1 ini.
"Kami telah mendata, setelah itu kami akan ganti rugi sesuai tingkat kerusakan. Sebelum memulai proyek ini kami sudah sosialisasikan kepada masyarakat, bahwa akan ada kompensasi akibat pembangunan ini tinggal koordinasikan," katanya, Jumat (20/6).
Menurut Wildan, kerusakan rumah akan dilakukan pendataan dan selesai pengerjaan baru akan direalisasikan kompensasi tersebut. Selesai galian ditargetkan bulan september, sehingga baru akan direalisasikan atau perbaikan pada bulan September.
"Dampak positif proyek ini yakni pembangunan jalan raya, yang awalnya susah untuk diakses. Selain itu pemasangan jaringan listrik bagi masyarakat sekitar, secara gratis," tutup Wildan. (mdk/ray)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaKarena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca SelengkapnyaAir laut yang terus meninggi diduga merupakan dampak dari pembangunan.
Baca SelengkapnyaBerikut sejarah lumpur Lapindo Sidoarjo beserta penyebab dan dampaknya bagi sekitar.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan ruas jalan tol seksi I Semarang - Sayung yang dilakukan pemerintah pada tahun 2023 berimbas pada ekosistem lingkungan hidup.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaPotret bangunan masjid masih berdiri kokoh di tengah area lumpur Lapindo di Sidoarjo,Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi diduga akibat kelebihan panas pada boiler atau ketel uap milik pabrik triplek tersebut.
Baca Selengkapnya