PT KAI sebut lokasi kecelakaan yang tewaskan polisi di Sukoharjo perlintasan liar

Merdeka.com - Kecelakaan maut yang menewaskan Iptu Sumanto (56), Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sukoharjo disesalkan berbagai pihak. Pasalnya perlintasan tanpa palang pintu tersebut sudah ditutup oleh PT Kereta Api Indonesia, karena dinilai berbahaya.
Selain jalannya sempit, kondisi rel juga tak sebidang dengan jalan di sekitarnya, yakni Jalan Raya Gawok Makamhaji. Sedangkan di sebelah utara yang merupakan perkampungan, tak terdapat jalan yang layak untuk dilalui kendaraan roda empat. Sebagian besar kendaraan yang melintas hanya roda dua. Mereka memang sengaja menerobos untuk mencari jalan yang lebih dekat, daripada harus memutar melalui jalur utama.
"Lokasi itu perlintasàn liar yang sebenarnya sudah ditutup. Tapi dibuka lagi oleh masyarakat," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, saat dihubungi, Senin (23/10).
Sementara itu, jenazah Sumanto malam ini akan disemayamkan di rumah duka, Notosuman RT 05 RW 05, Desa Singapuran, Kartasura, Sukoharjo. Almarhum akan dikebumikan di makam Astana Poten, Desa Siwal, Kaliwungu, Semarang, pada hari Selasa (24/10) besok siang.
Seperti diketahui, korban mengendarai Toyota Kijang Innova AD 8903 GK. Mobil berwarna hitam tersebut yang terpental serta terseret hingga 10 meter mengalami rusak parah. Puluhan warga sekitar kaget, dan segera berbondong-bondong menuju ke lokasi kejadian. Mereka pun segera melakukan evakuasi dan setelah dilihat, ternyata korbannya adalah seorang anggota Polres Sukoharjo, bernama Iptu Sumanto.
"Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu korban hendak berbelok kiri dari arah utara Jalan Gawok-Makamhaji dan kemudian menyeberang rel tanpa palang pintu. Saat melintas di atas rel, mobil langsung disambar oleh kereta api dari selatan," ujar Heru Budianto (29) pemilik bengkel sepeda, di sekitar lokasi kejadian. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya