Pulang SOTR, mahasiswa UGM tewas dibacok orang tak dikenal
Merdeka.com - Mahasiswa UGM Dwi Ramadhani Herlangga (26) tewas dibacok orang tak dikenal, Kamis (7/6). Dwi dibacok di sekitar simpang empat Mirota Kampus, Gondokusuman, Kota Yogyakarta sekitar pukul 02.00 WIB.
Dwi dibacok oleh orang tak dikenal usai menggelar sahur on the road atau membagikan makan sahur bersama rekan-rekan kuliah. Dwi sempat dilarikan ke rumah sakit RSUD Dr Sardjito, tetapi setelah mendapatkan perawatan akhirnya Dwi meninggal dunia karena luka sabetan di punggung.
Kapolsek Gondokusuman Kompol Solichul Ansor mengatakan kejadian bermula saat korban bersama rekan-rekannya membagikan makan sahur di wilayah Kota Yogyakarta. Korban saat itu berboncengan dengan temannya, Muhammad Zakaria. Rombongan korban membagikan makan sahur sejak pukul 01.00 hingga 02.00 WIB.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
-
Kapan pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi.
"Setelah membagi-bagikan makan sahur, korban sama teman-temannya pun pulang. Saat itu korban dan temannya dari arah timur mau ke utara. Sampai perempatan Mirota ada orang yang tak dikenal teriak Bajingan kepada korban dan temannya," ujar Solichul, Kamis (7/6).
Solichul menceritakan karena sempat melihat orang yang berteriak tadi membawa senjata tajam, akhirnya saksi yang membonceng korban pun langsung memacu sepeda motor. Saksi ingin menjauhkan diri dari orang yang berteriak.
Solichul menerangkan, usai memacu kendaraannya tiba-tiba korban yang dibonceng saksi mengeluh sakit di punggung.
"Saksi tidak tahu kalau korban kena bacok. Dia baru tahu saat korban bilang sakit. Saksi tidak merasa diikuti oleh orang tak dikenal itu. Saksi juga mengaku tidak punya masalah dengan siapapun," ungkap Solichul.
Solichul menerangkan korban pun kemudian dibawa ke RSUP Dr Sardjito. Dari pemeriksaan diketahui korban mengalami luka bacok di punggung sebelah kiri. Panjang luka sobeknya sekitar 9 cm dan kedalaman lukanya sekitar 8 cm.
"Karena luka sabetan sajam di punggung dalam, diduga kena organ vital korban. Setelah dirawat beberapa jam, sekitar jam 6 pagi korban dinyatakan meninggal," urai Solichul.
Solichul menambahkan saat ini saksi sekaligus orang yang memboncengkan korban telah membuat laporan resmi ke polisi. Saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan secara intensif guna mengungkap dan menangkap pelaku.
"Masih kita lidik. Saat ini kami sedang cari kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian dan mencari keterangan dari saksi-saksi," tutup Solichul.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaDiduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh dan bagian tubuh potong oleh dua pelaku yang telah ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial NS (21) tewas setelah dibacok sekelompok orang tak dikenal di warung kopi Jalan Mangkrik, Bekasi.
Baca SelengkapnyaRedho dibunuh di kamar kos milik pelaku berinisial W yang ada di Triharjo, Kabupaten Sleman. Motifnya masih terus didalami.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung merampas motor korban sambil menodongkan pistol. Korban coba melawan tapi gagal.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berinisial SS menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8) malam.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Fakta-fakta Baru Kasus Mutilasi di Sleman
Baca SelengkapnyaKapolsek Tarogong Kidul, Kompol Alit Kadarusman, menyebut pelaku sudah ditangkap dan kasus sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaJenazah korban dibungkus dalam plastik hitam dan disimpan di bawah kasur.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca Selengkapnya