Rapid Test Massal, 5 Pegawai Pemkot Cilegon Reaktif Covid-19
Merdeka.com - Dari 358 pegawai di lingkungan Pemkot Cilegon menjalani rapid test massal, Sebanyak 5 pegawai dinyatakan reaktif Covid -19, Kamis (10/9). Rapid test yang baru dilakukan di lingkungan Pemkot Cilegon tersebut, dilakukan menyusul meningkatnya kasus positif Covid -19 di Kota Baja.
"Hari ini dinkes melaksanakan rapid test di Setda (Sekretariat Daerah) dimulai jam 9 pagi selesai jam 1 siang tadi 358 orang pegawai. Dari jumlah itu, 353 nonreaktif, 5 orang reaktif, yang reaktif ini langsung kita swab dan isolasi mandiri," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan, Dana Sujaksani.
Dana mengungkapkan,Kelima orang pegawai di Lingkungan Pemkot Cilegon yang dinyatakan reaktif Covid-19 itu langsung menjalani tes swab di RS Krakatau Medika (RSKM). Untuk sementara, kelimanya diperintahkan untuk isolasi mandiri. Dan kelima pegawai itu menjabat sebagai kepala bagian dan staf di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) tidak di satu ruangan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
"Pejabat ada, pelaksana ada pejabat eselon III dan kita tindaklanjuti swab dan hasilnya besok. Mulai dari Kabag dan staf tapi di bagian berbeda tidak satu bagian," ungkapnya.
Dana mengaskan, jika hasil swab keliama pegawai tersebut positif, Dinkes Kota Cilegon akan melakukan kontak tracing baik di lingkungan pemerintahan dan juga di luar.
"Hari ini dia kontak ke mana saja dengan siapa saja ikut rapat nggak hari ini. Dari yang lima reaktif ini tidak ada satupun dari ajudan atau staf wakil wali kota," ujarnya. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca Selengkapnya