Rekam Jejak Sembilan Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Jateng dan Jatim
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror melakukan penangkapan terhadap sembilan terduga teroris pada Selasa (14/5) kemarin. Sembilan orang teroris itu ditangkap di berbagai tempat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sembilan orang berinisial AH, A, IH, AU, JM, AM, AS, PT dan JD. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, dari sembilan terduga teroris tersebut hanya dua yang belum pernah berangkat ke Suriah.
"Artinya para pelaku yang tertangkap memiliki pengalaman, memiliki kemampuan, memiliki militansi yang lebih dibanding pelaku-pelaku yang pernah ditangkap terdahulu seperti yang kita sudah tangkap di Bekasi yaitu JAD Lampung, kemudian kelompok Bekasi," kata Dedi di Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
Jenderal bintang satu ini pun menjelaskan, AH alias Mamet yang ditangkap di Jalan Alternatif Gordong, Karang Rayun, Kabupaten Grobokan, Jawa Tengah, pukul 04.00 pada Selasa (14/5), diketahui pernah pergi ke Suriah pada Januari 2015. Dia bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.
Kedua atas nama A alias David (24) yang ditangkap di Kertosuro, Sukoharjo, sekitar pukul 05.00 WIB. Dia juga pernah ke Suriah. Ketiga inisial IH alias Iskandar (27) ditangkap di Gemolong, Sragen, pukul 04.40 WIB. Keterlibatannya mengikuti idad fisik dan beladiri dengan tujuan hijrah ke Suriah.
"Yang bersangkutan mengikuti latihan fisik beladiri dan menggunakan senjata replika. Berangkat ke Suriah Oktober 2014, kembali ke Indonesia Agustus 2017," jelasnya.
Selanjutnya, atas nama AU alias AL (25) ditangkap di Dukuh Kauman, Prambatan Lor, Kaliungu, Kudus, Jawa Tengah, sekitar pukul 06.51 WIB. Keterlibatan AU mengikuti kegiatan di Suriah, berperan di bagian logistik serta melakukan survei, mengambil foto dan video tentang pembagian logistik yang ada di Suriah.
Sedangkan JM alias Jundi alias Dian (26) ditangkap di Desa Sowan Kidul, Jepara, belum pernah ke Suriah. Selain itu ada juga AM alias Farel (26) yang ditangkap di Jalan Raya Gemolong Sragen, sekitar pukul 04.15 WIB juga belum pernah ke Suriah.
"Keterlibatannya hendak berangkat ke Suriah, tapi hanya sampai Turki, di Turki tertangkap kemudian dideportasi ke Indonesia. Yang bersangkutan berangkat lagi ke Suriah kedua kali, ditangkap lagi di Turki, dideportasi lagi kedua kalinya," sambungnya.
Lalu, untuk AS alias Tatang ditangkap di Kimia Farma, Jalan Veteran 28 Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 03.44 WIB. Dia berangkat ke Suriah pada tahun 2013 dan pernah Idad atau latihan fisik.
"Kedelapan atas nama PT alias Dharma (45) ditangkap di toko Kimia Farma juga. Keterlibatannya sama juga dengan tersangka AS alias Tatang. Tersangka kesembilan ditangkap di Jawa Timur atas nama JD. Keterlibatan yang bersangkutan sebagai koordinator pelatihan di Jawa Tengah, dari 2016-2019. Ini sebagai koordinator secara keseluruhan dalam kelompok JAD di Jawa," tuturnya.
Untuk barang bukti yang diamankan dari sembilan terduga teroris tersebut yakni dua handphone, dua kartu ATM, dua flashdisk, satu laptop, harddisk dan catatan pribadi.
"Sampai sekarang, tim (Densus 88) masih berada di lapangan dan masih melakukan pendalaman. Jadi, kita belum tahu sasaran mereka itu apa," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca Selengkapnya