Resahkan Warga, Pimpinan Geng Motor 'Independent' Ditembak Mati
Merdeka.com - Kepolisian Sektor Kalideres, Jakarta Barat, menembak mati pimpinan geng motor 'Independent' berinisial J (32). Tindakan ini diambil lantaran aksinya kerap meresahkan masyarakat di wilayah hukum Jakarta dan Tangerang.
"Pelaku berinisial J (32) terpaksa kita lakukan tindakan tegas dan terukur karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap," kata Kapolsek Kalideres Kompol Indra Maulana di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (1/11).
J diketahui menjadi pemimpin geng motor Independent dengan anggota mencapai puluhan orang. Diceritakan, sosok J kerap memimpin jalannya aksi perampasan sepeda motor warga yang melintas di wilayah Jakarta maupun Tangerang.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
-
Bagaimana gerombolan motor itu masuk? Para pelaku merangsek masuk dengan menggunakan lima sepeda motor.
"Sejak laporan masyarakat sampai ke kita pada 20 Oktober 2019, Unit Reskrim Polsek Kalideres menerima sedikitnya tujuh laporan warga yang dirampas motornya di jalan," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Setiap akhir pekan, tidak kurang dari 20 anggota Independent menyisir jalan yang sepi menggunakan sepuluh sepeda motor secara berboncengan pada dini hari untuk mencari korban.
Modus yang dilakukan adalah memepet motor korban dan mengancam dengan senjata tajam berupa celurit dan sejenisnya. Saat korban mulai lemah, pelaku membawa kabur sepeda motor atau ponsel milik korban.
"Satu korbannya dilaporkan terluka sabetan senjata tajam di wajah. Total ada lima korban, tiga di antaranya luka pukul. Namun belum ada laporan korban tewas sampai sekarang," jelas Indra.
Pada Senin (28/10), pihaknya menangkap enam pelaku berinisial RA, NA, BB, SH, dan SY di sejumlah lokasi terpisah di Kalideres.
Dari keterangan mereka, J berhasil ditangkap dini hari tadi di kawasan Kalideres dengan barang bukti lima celurit serta motor hasil rampasan tiga unit.
"J kami tangkap saat akan melakukan aksi dengan membawa sebilah celurit lalu dikejar dan saat ditangkap, dia melawan petugas," tutup Indra.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.
Baca SelengkapnyaPerjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaViral di media sosial aksi gerombolan pemotor diduga gangster menyerang pemotor lain di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaKepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaMassa ojol mendorong sepeda motor debt collector ke jembatan. Mereka lalu melemparkannya ke kali.
Baca SelengkapnyaSontak mereka berteriak yang memicu warga berkerumun dan mengejar para pelaku.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai, sekitar pukul 04.00 korban berencana kembali ke tempatnya bekerja.
Baca Selengkapnya