Retret Kepala Daerah Bakal Digelar di Akmil Magelang, Kemungkinan Sebelum Ramadan
Kemendagri masih mengkonsepkan apakah retret akan dilakukan satu atau dua gelombang.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya mengatakan, jadwal retret atau pembekalan kepala daerah pemenang Pilkada 2024 masih menunggu kesepakatan pelantikan para kepala daerah. Namun, dia berharap retret dapat dilakukan sebelum bulan Ramadan 2025.
"Ya, kita tentu berharap pembekalan ini bisa dilakukan sebelum Ramadan. Sebelum Ramadan kita berharap," kata Bima Arya di Gedung Krida Bakti Jakarta Pusat, Jumat (31/1).
"Tetapi kalau kemudian proses penetapan calon dari KPU, DPR, dan Pak Mendagri-nya nanti perlu waktu yang lama, maka bisa saja tidak terkejar di bulan Ramadan," sambungnya.
Menurut dia, retret kepala daerah akan digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah. Bima Arya menuturkan pihaknya masih mengkonsepkan apakah retret akan dilakukan satu atau dua gelombang.
"Ya, kalau jumlahnya tidak sampai 500 (kepala daerah), ya bisa saja satu gelombang seperti kemarin, ya. Tapi kalau disatukan, ya mungkin bisa dua gelombang. Karena kalau 500 mungkin agak terlalu banyak," jelasnya.
Materi Retret
Bima Arya menjelaskan materi retret kepala daerah yakni, mengenai target penyelenggaran pemerintahan daerah. Nantinya, para kepala daerah akan diberikan pemahaman soal pengelolaan APBD dan bersinergi dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).
"(Materi) Yang kedua adalah turunan dari program-program strategis. Dan itu harus diselaraskan juga dengan visi-misi kepala daerah. Nah saatnya nanti kepala daerah itu berkonsolidasi dengan Pemerintah Pusat, supaya selaras visinya gitu ya. Jadi, itu kira-kira garis besar," ujar Bima Arya.
Selain itu, kata dia, kepala daerah juga akan diberikan materi tentang kepemimpinan. Hal ini mengingat kepala daerah merupakan ujung tombak dari pembangunan di tingkat lokal.
"Tentu harus diperkuat dengan perspektif tentang kepemimpinan yang akan diberikan oleh tokoh-tokoh yang nanti kita undang untuk memberikan materi," pungkas Bima Arya.