Revitalisasi Selesai, Taman Gedung Sate Rp14 Miliar Dibuka untuk Umum

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah merampungkan revitalisasi taman Gedung Sate sebagai taman terbuka untuk warga. Proyek ini merupakan awal dari masterplan membuat Gedung Sate sebagai pusat wisata dan tahun 2020 akan dibuka untuk umum termasuk ke dalam ruangan.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai menandatangani prasasti taman gedung sate di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (31/12). Selain itu, ia pun meresmikan sejumlah taman lain sebagai ruang terbuka publik, yakni Taman Pakuan, dan Taman Saparua.
Menurutnya, prinsip revitalisasi taman di bagian belakang dan depan Gedung Sate untuk menambah kenyamanan, memperluas area terbuka dan menyesuaikan terhadap kebutuhan serta fungsi taman tersebut.
Dia berharap revitalisasi berdampak positif terhadap tingkat kebahagiaan masyarakat dan bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk berkumpul keluarga atau teman.
Rencananya, Gedung Sate pada 2020 akan dibuka untuk umum termasuk ke ruangan di dalam, tetap dengan aturan batasan wilayah mana yang boleh dikunjungi atau tidak, sehingga masyarakat dapat lebih dalam mengeksplorasi gedung bersejarah ini.
"Bahwa 2020 itu tahun pencanangan Gedung Sate sebagai destinasi wisata. Maka 2020 (Gedung Sate) akan dibuka seluas-luasnya untuk masyarakat yang dimulai dengan perbaikan di taman depan dan taman belakang yang selama ini kurang memadai, biasanya orang berfoto-foto 'kan di aspal (jalanan)," kata dia.
"Tahun depan Gedung Sate berusia 100 tahun, jadi memang pada usia 100 tahun Gedung Sate punya wajah baru dan punya interaksi baru dengan masyarakat. Untuk daya tarik wisatawan saya kira bisa meningkat 10 persen, apalagi setelah saya viralkan di postingan, apalagi besok 'kan libur (tahun baru). Pasti jadi perhatian utama," ujarnya.
Berkaitan dengan taman yang dibuka untuk umum, Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jabar Iip Hidajat menyatakan sudah melakukan penambahan tenaga security, penambahan CCTV dan menambah pos jaga yang mobile. Pagar yang digunakan menggunakan sistem knock down atau portable. Itu dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Iip menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan yang selama ini sering dilaksanakan di area depan Gedung Sate bakal difokuskan di taman bagian belakang. Ia sudah menyiapkan panggung terbuka berukuran 12x120 meter. "Dulu kalau ada event besar, kami biasa menutup Jalan Diponegoro, malah menimbulkan kemacetan luar biasa. Kalau di belakang 'kan ada dua jalur jadi relatif lebih kondusif kalau ditutup satu jalurnya," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menganggarkan Rp14,9 miliar untuk program revitalisasi taman Gedung Sate. Adapun berkaitan dengan status bangunan cagar budaya, tim revitalisasi taman telah berkonsultasi dan bekerja sama dengan tim ahli cagar budaya Kota Bandung dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, serta Kemendikbud RI agar mendapatkan rekomendasi sehingga fungsi dan bangunan utama tidak terganggu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya