Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan belalang yang sempat menyerang Sumba Timur sudah tak terlihat

Ribuan belalang yang sempat menyerang Sumba Timur sudah tak terlihat Belalang kembara di Sumba Timur. ©2017 merdeka.com/ananias petrus

Merdeka.com - Ribuan ekor belalang kembara sempat menyerang Waingapu, Ibukota Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (19/6). Belalang menyerbu kantor-kantor pemerintahan, rumah warga dan tanaman yang disikat hama itu.

Kini, belalang sudah tak terlihat di sejumlah tempat. Diduga, para belalang itu sudah kembali ke habitatnya di padang rumput.

Bupati Sumba Timur Gideon Mbiliyora kepada merdeka.com, Jumat (23/6) malam mengatakan, belum ada laporan terkini ketika dirinya memantau posko siang tadi soal penyerangan belalang itu.

Belalang sempat mengepung bandara Umbu Mehang Kunda, gedung pemerintahan, rumah warga dan tanaman, kini kawanan binatang itu sudah tidak lagi berkeliaran di Waingapu.

"Di kota tidak ada lagi," ujar Gideon singkat.

Sebelumnya diberitakan, serangan belalang kembara di Kabupaten Sumba Timur, pemerintah hingga saat ini masih menangani dengan menyemprotkan pestisida menggunakan alat penyemprot hama (Mistblower) yang diberikan oleh Kementrian Pertanian.

"Kita terus melakukan penanganan ya, itu ada petugas dari pertanian kabupaten, provinsi, kementrian pertanian juga mengirim tim dari jati sari jakarta ya. kementrian pertanian juga membantu beberapa alat Mistblower dan pestisida," kata Kepala Dinas Pertanian NTT Yohanis Tay Ruba, Senin (19/6).

Menurutnya, pemerintah provinsi dalam hal ini dinas pertanian masih memiliki stok pestisida yang sudah dibawa ke Sumba Timur, untuk menanggulangi serangan hama belalang kembara meluas hingga ke desa-desa.

"Kita akan terus tekan serangan belalang menggunakan pestisida. Cara lain ada yakni hujan buatan, namun anggaran untuk menyewa pesawat foker tidak ada," ungkap Tay Ruba.

Yohanis Tay Ruba menambahkan, lahan yang sudah dirusak hama belalang kembara sebanyak tujuh hektar lebih. Kawanan belalang kini terkonsentrasi di padang rumput, tanaman liar dan pepohonan besar.

"Di lokasi tanaman, yang merusak tanaman warga tentunya masih sedikitlah, ya kurang lebih tujuh hektar," ujarnya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP