Risma Marahi Pejabat Bank BUMN Karena Lambat Salurkan Bansos
Merdeka.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali terlihat marah-marah saat mengkritisi kinerja bawahan atau mitranya. Luapan amarah Risma itu terjadi saat ia menggelar rapat evaluasi dan pencocokan data penyaluran dana bantuan sosial dari pemerintah pusat kepada masyarakat miskin yang terdampak pandemi.
Rapat di gelar Risma bersama pejabat sebuah bank BUMN di salah satu hotel di Jember, di sela-sela kunjungan Risma ke Jember dan Lumajang. Turut hadir dalam rapat tersebut Bupati Jember, Hendy Siswanto beserta Wabup M.B. Firjaun Barlaman dan Kapolres Jember.
Risma memarahi pejabat sebuah bank BUMN karena dianggap tidak becus dan lambat dalam menyalurkan bantuan bagi masyarakat miskin terdampak pandemi.
-
Bagaimana Risma mendekati penerima bansos? 'Misalkan kemarin saya temukan ada anak yatim enggak ada orang tuanya. rumahnya di jurang, itu saya masuk harus jalan kaki 1 kilo gitu itu enggak ada orang tuanya, saya harus rayu dia. maukah kamu ikut di tempat kami? jadi, saya datang untuk itu,' ujarnya.
-
Kenapa Risma jarang bagi bansos? 'Kalau saya turun biasanya kalau itu ada dispute (sengketa), misalkan perselisihan, itu baru saya turun. Itu pun saya mengajak dari perguruan tinggi,' kata Risma, dalam sidang sengketa pemilu di MK, Jakarta, Jumat, (5/4).
-
Kenapa Mensos Risma ke Sumbar? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3/2024). Salah satunya terjadi di Kabupaten Padang Pariaman.
-
Mengapa BRI memberikan bantuan? 'Kami pastikan BRI selalu aktif dan bergerak cepat menyalurkan berbagai bantuan bagi warga terdampak bencana yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian dan ketulusan BRI kepada masyarakat agar dapat segera pulih dari bencana,' tegas Catur.
-
Kenapa BRI memberi bantuan? BRI bergerak cepat memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir dan longsor dengan memberikan bantuan bagi warga terdampak.
-
Siapa yang berikan bantuan dari BRI? 'Pemberian bantuan di SDN 01 dan SDN 02 Gunung Geulis adalah wujud nyata dukungan dan kepedulian kami dalam membantu menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang layak dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah' ungkap Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi yang secara langsung menyerahkan bantuan di SDN 01 dan SDN 02 Gunung Geulis pada Sabtu (18/5).
“Tolonglah, diperbaiki ini kinerja ini bank. Kalau anda tidak sanggup, bilang saja. Segera saya ganti dengan yang lain,” ujar Risma.
Kemarahan Risma itu terjadi, saat ia mengetahui bahwa dari data 8 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di Jember, baru sebagian kecil saja yang sudah menerima pencairan.
“Kemarin, saya ke Bandung, 5 ribu (KPM yang belum menerima) itu sudah saya pikir tinggi sekali. Ini malah 8 ribu,” tutur alumnus ITS ini.
Padahal, Kemensos sudah berupaya keras agar dana tersebut bisa tersalurkan ke rekening bank pada akhir Maret 2021 sesuai jadwal. “Kita akhir Maret kemarin sudah kayak mau perang. Sampai hampir pagi selalu masih di kantor,” jelas Risma.
Menurutnya, bank seharusnya lebih berinisiatif untuk mempercepat pencairan bantuan. “Saya ini dua kali jadi wali kota Surabaya, jadi saya tahu perbankan. Satu hari uang masuk, besoknya langsung sudah ada di rekening,” tegas Risma.
Jika tidak segera dicairkan dalam beberapa pekan ke depan, bantuan itu akan hangus dan merugikan masyarakat miskin yang terdampak pandemi.
“Kalau sampai tidak bisa dicairkan, anda harus tanggung jawab. Anda kan tidak tahu rasanya, ketika anak anda besoknya bingung mau makan apa,” tutur Risma sambil menunjuk-nunjukkan jarinya ke arah pejabat bank BUMN tersebut.
Pejabat bank BUMN terbesar di Indonesia, itu nampak berusaha untuk memberi berbagai penjelasan tentang penyebab penyaluran bantuan tidak bisa segera dilakukan. Diantaranya alasan teknis perbankan serta terkendala Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, penjelasan itu justru membuat Risma semakin marah.
“Kalau ingin menyeklesaikan masalah, menghadap ke pak bupati, (bahwa terkendala) ada PPKM, segera selesai. Saya yakin pak bupati akan mau membantu,” ujar Risma.
Bupati Jember, Hendy Siswanto yang ada di samping Risma, lebih banyak terdiam ketika Risma memarahi pejabat bank yang sedang mempresentasikan data tersebut. Lambatnya penyaluran bantuan oleh bank tersebut, dinilai berbahaya.
Sebab, jika sampai beberapa minggu ke depan bantuan belum juga dicairkan oleh bank bumn tersebut, maka bantuan akan hangus. Mantan Wali kota Surabaya ini mengingatkan, bahwa kelambanan penyaluran bantuan oleh bank tersebut, akan menyengsarakan rakyat miskin.
“Ini ada 8 ribu orang, kalau semuanya berdoa sama-sama, doanya orang miskin, bisa ambruk bank mandiri ini,” cetus Risma.
Risma mengeluhkan, selama ini pemerintah kerap disalahkan ketika ada warga miskin yang belum tersentuh bantuan. Padahal, pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan dana untuk membantu mereka.
“Saya ini tiap hari baca media, tentang orang lansia miskin yang tidak tersentuh bantuan, bingung makan, tidak ada yang peduli. Padahal pagu (dana bantuan) nya sudah ada, tapi dibiarkan oleh anda,” tutur Risma.
“Kita ini sering ditanya masyarakat, mana bantuannya. Kemensos lagi (yang disalahkan). Tidak semua kami ini mencuri,” tambah Risma.
Selama Risma marah-marah, beberapa staf bank BUMN tersebut terlihat sibuk untuk segera melakukan verifikasi atau perbaikan data. Mereka juga dibantu pendamping PKH dari Kemensos.
Usai rapat, Risma langsung bergegas meninggalkan hotel untuk menuju ke Lumajang, guna menghadiri acara yang sama. Risma memerintahkan beberapa pejabat Kemensos untuk melanjutkan rapat bersama dengan pejabat bank BUMN tersebut.
Merdeka.com sudah mencoba mengkonfirmasi kepada Risma terkait kemarahan itu, namun ia menolak karena terburu-buru.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risma akan turun langsung jika terjadi permasalahan di lapangan.
Baca SelengkapnyaFaisal paparkan 'Bansos Menjelang Pemilu 2024 Sangat Ugal-Ugalan untuk Memenangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaKondisi geografis Sulsel yang perbukitan dan jalanan sempit membuat distribusi bantuan ke lokasi bencana terhambat.
Baca SelengkapnyaProgram bansos biasanya lebih terstruktur dan melibatkan sistem keamanan sosial yang kuat.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia menyindir Anies dan Ganjar sebagai capres yang hanya kerja di atas meja. Berbeda dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRoy menegaskan bahwa penyaluran bansos merupakan kewenangan pemerintah untuk membantu rakyat.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir bingung kenapa program bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah diributkan akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaProgram BRI Peduli terus turut berperan aktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua MK Suhartoyo menanyakan penyebab pembagian Bansos 2023 mundur
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial, Tri Rismaharini menjadi salah satu menteri yang dimintai keterangannya oleh MK
Baca SelengkapnyaBantuan diserahkan langsung oleh pekerja BRI melalui Unit Kerja BRI terdekat dengan wilayah bencana.
Baca Selengkapnya“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca Selengkapnya