Risma: Semua orang bisa menjadi pahlawan
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut, semua orang bisa menjadi pahlawan, tak terkecuali generasi-generasi muda masa kini dan yang akan datang. Namun, kata Risma, yang membedakan pahlawan masa lalu dan sekarang adalah musuh dan senjata yang ditentengnya.
"Tiap orang bisa jadi pahlawan. Kadang ada orang yang bisa bantu orang lain. Kadang ada juga orang, dia membantu, misalkan (ada orang) sakit, dia lagi menderita kemudian ditolong. Semuanya juga pahlawan bagi saya," kata Risma usai mengikuti upacara Hari Pahlawan 10 November di Halaman Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Kamis (10/11).
Risma melanjutkan, semua orang bisa menjadi pahlawan. Tapi memang ada yang berjuang secara khusus di era-era zaman kemerdekaan dengan mengangkat senjata.
-
Siapa saja yang berperan sebagai pahlawan? Fotografer dan sutradara video musik Yuda Julian membagikan karya indahnya dalam momen Hari Pahlawan 2023, mengabadikan sepuluh pejuang Indonesia.
-
Siapa saja yang bisa bangkit kembali dari kesulitan? Orang-orang yang dapat bangkit kembali setelah mengalami kehampaan dalam hidup menunjukkan kemampuan untuk mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Siapa yang seringkali membutuhkan bantuan? Tak ada cara lain selain berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
-
Apa yang sering membantu banyak orang? Aku sering membantu banyak orang dari ujung kepala sampai ujung kaki. Semakin aku bekerja, semakin kecil saya tubuhku. Siapa aku?
-
Siapa saja yang bisa menggunakan kalimat penyemangat? Kumpulan kalimat penyemangat bahasa Inggris dan artinya yang bisa memotivasi diri.
"Tapi kan di era-era itu tidak bisa langgeng (setelah merdeka, selesai). Ada masanya, era-era itu (pasca-kemerdekaan), masanya dibuat sendiri. Jadi anak-anak (generasi muda) saya berharap juga bisa jadi pahlawan di eranya," jelas Risma.
"Mengapa? Karena ancaman, godaan (masa remaja) itu sangat besar sekali. Kalau bisa lolos dari itu, mereka menjadi pahlawan bagi dirinya, bagi keluarga dan juga bagi bangsanya," tambahnya.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini melanjutkan, di zaman sekarang ini banyak generasi-generasi bangsa terlibat pelbagai kasus hukum. Seperti masalah prostitusi, narkoba dan lainnya.
"Salah satunya digerogoti adalah generasi muda. Artinya pahlawan itu bisa diciptakan di era-era tertentu, tidak selalu berjuang (mengangkat senjat) ya memang tidak bisa berjuang tembak-tembakan," tuturnya.
Sementara Ketua Lembaga Veteran Republik Indonesia (LVRI) Surabaya, Hartoyik berharap, kaum muda di Kota Pahlawan ini kelak bisa tumbuh menjadi besar membawa kesejahteraan bagi bangsanya.
"Dengan melihat perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara ini, saya optimistis anak-anak akan bisa membawa negara menjadi lebih makmur," kata mantan pejuang kemerdekaan ini.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hatinya tergerak saat melihat seorang nenek lansia yang tidak sanggup berdiri hingga berjalan.
Baca Selengkapnya