Rombongan pimpinan DPR, MPR dan DPD bertemu korban gempa di Palu

Merdeka.com - Bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi pada Jumat pekan lalu, menyisakan banyak duka. Banyak korban berjatuhan. Jumlahnya mencapai ribuan. Kondisi ini membuat para elite politik Indonesia berkumpul. Bergabung menangani pemulihan pascabencana.
Terutama para politikus elite Senayan. Tiga ketua di parlemen kompak turun. Dimulai dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan da Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang (OSO). Di samping mereka juga tampak Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan anggota DPR Ahmaf Sahronoi. Kompak. Begitu kesan mereka timbulkan.
Pesan ini menjadi poin utama kehadiran mereka. Diakui OSO, rombongannya ini tidak hadir dalam adu gengsi persangingan politik. Tidak ada unsur politik. Mereka menolak disebut pecitraan. Sebab bersama para ketua DPR dan MPR, justru menunjukkan bahwa kedatangan ke Palu merupakan kegiatan kemanusiaan.
"Kita di sini bukan berpolitik. Kami di sini hadir karena soal kemanusiaan," tegas OSO di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu, Rabu (3/10).
Ketika tiba di bandara Kota Palu itu, mereka menemui sejumlah korban di posko kesehatan. Para korban ini sementara dievakuasi dan akan diterbangkan menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Itu dilakukan demi mendapat penangangan maksimal. Sebab banyak di antara mereka mengalami luka parah.
Salah satu cerita miris datang dari Dini (25). Tampak dari wajahnya masih terlihat trauma. Gempa besar 7,7 SR mengguncang pada 29 Oktober itu, membuat dia harus menerima nasib. Dirinya sebenarnya beruntung. Berhasil selamat. Sedangkan sang ayah lebih menderita. Kakinya luka parah dan banyak memar di sekujur tubuh.
Sambil dirangkul Zulkifli, perempuan 29 tahun itu makin bersedih. Berharap segera mendapat bantuan. Zulkifli menegaskan bahwa bersama dengan Ketua DPR, Ketua DPD dan Wakil Ketua DPR, mereka hadir untuk peduli dan membantu korban gempa dan tsunami Palu, Donggala dan Sigi.
Sebagai pimpinan MPR, dia mengajak kepada semua untuk membantu korban bencana alam. "Kita harap, bantuan ini bisa meringankan beban para korban," ucap Zulkifli.
Adapun dalam kegiatan MPR Peduli Gempa dan Tsunami Palu-Donggala, Zul menegaskan banyak membawa bantuan. Dirinya bahkan mengeluarkan kocek pribadi sebesar Rp 200 juta buat korban gempa. Sedangkan dari lembaga dipimpinnya memberikan tenda, selimut, makanan, minuman, dan kebutuhan mendesak masyarakat lainnya.
Kegiatan bersama ini, Zul juga menegaskan tak ingin dikaitkan dengan urusan politik. Sama seperti diinginkan OSO. Melalui kebersamaan ini mereka juga mengajak masyarakat lainnya agar bersatu fokus urus masalah gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi.
"Mari kita bantu mereka dengan ikhlas. Mari bersatu untuk mereka yang perlu ditolong," tegasnya.
Sedana dengan dua rekannya, Bambang Soesatyo (Bamsoet) merasa turut prihatin. Namun, dalam agenda di Palu ini dirinya tak lupa mengapresiasi seluruh anggota Basarnas selama di Palu. Pihaknya bangga. Segala tindakan tim ini di bawah komando Kepala Basarnas Muhammad Syaugi sudah sangat membantu. Meringangan beban banyak korban.
Meski begitu, kata dia, harus disayangkan anggaran Basarnas justru dikurangi dalam RAPBN 2019. Jatah tahunan dipotong lebih dari 50 persen. Dari sekitar Rp 4 trilunan dan diusulkan menjadi Rp 1,9 triliun. Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah sebaiknya mengevaluasi mengenai usulan itu.
"Pemerintah saya minta evaluasi pemotongan yang dilakukan kemarin pada Basarnas dan BNPB karena bencana harus kita tanggulangi bersama dan gotong royong," tegas Bamsoet.
Rombongan elite DPR, MPR dan DPD ini juga sempat meyambangi dua lokasi paling parah terkena gempa. Mereka pertama datang ke wilayah Petobo di Palu Selatan dan Bala Roa di Palu Barat. Dua wilayah ini kondisinya parah. Banyak rumah rata dengan tanah akibat guncangan gempa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya