Ruas Tol Sragen-Ngawi dipakai warga buat jemur gabah dan banyak 'jalur tikus'

Merdeka.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengecek kesiapan jalur tol ruas Solo-Ngawi, Jumat (1/6). Saat dalam perjalanannya, Budi dan rombongan kerap menemui masyarakat yang beraktivitas di jalur cepat tersebut.
Pantauan merdeka.com yang ikut dalam rombongan, sepanjang jalur Sragen hingga Ngawi, tak sedikit pemotor maupun pengguna sepeda angin melintas. Bahkan sejumlah petani memanfaatkan badan jalan untuk menjemur gabah hasil panen. Aktivitas para pekerja dan material juga menumpuk di pinggir badan jalan.
Atas kondisi tersebut, Budi meminta kepada PT Jasamarga agar menutup akses persimpangan di perkampungan, atau yang biasa disebut jalur tikus. Hal ini diperlukan untuk menjamin keamanan dan juga kenyamanan pengguna jalan tol saat arus mudik dan balik Lebaran mendatang. Ia berharap pada H-7 hingga H +7 Lebaran aktivitas masyarakat yang membahayakan di jalan tol sudah tidak ada lagi.
"Tadi sudah ada kesepakatan dengan Jasamarga dan pihak operator, jalan tikus akan ditutup semuanya dan dijaga oleh petugas. Nanti disiapkan flagman untuk titik-titik rawan. Dan setelah Lebaran nanti dibuka, sampai dengan dibuat barikade oleh Jasamarga," ujarnya.
Budi menilai jalur tol Solo-Ngawi sudah layak untuk digunakan mudik Lebaran. Untuk ruas Kartasura-Sragen sudah bisa dioperasionalkan dengan tidak berbayar. Sedangkan untuk ruas Sragen-Ngawi baru tahap fungsional, karena progres pengerjaan baru 75 persen. Sementara untuk ruas Ngawi hingga Wilangan sudah berbayar.
"Untuk masyarakat yang akan melintas, yang perlu diperhatikan adalah masalah kecepatan. Masyarakat harus hati-hati, minimal mungkin 80 kilometer per jam masih bisa," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya