Samakan fasilitas kamar, Lapas Sukamiskin butuh Rp 11 miliar
Merdeka.com - Pihak Lapas Sukamiskin membutuhkan anggaran Rp 11 miliar untuk melakukan standardisasi kamar sel napi. Selain itu mereka memerlukan beberapa fasilitas tambahan untuk pelayanan.
Kadiv Administrasi Kemenkum HAM Jabar, Dodot Adi Koeswanto mengatakan angka itu keluar berdasarkan kajian analisis yang telah dilakukan. Rencananya, hal ini akan diajukan dan diharapkan bisa direalisasikan pada tahun depan.
Dia menyatakan, hampir semua kamar di Lapas Sukamiskin sudah dalam kondisi rusak parah. Dan anggaran itu akan digunakan untuk menyamaratakan fasilitas, seperti kasur, lemari dan sistem sanitasi.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Kenapa napi dan tahanan di Lapas Curup membersihkan masjid? Persiapan bahkan dilakukan sebelum datangnya bulan suci Ramadan. Para napi dan tahanan bergotong royong membersihkan masjid, seperti yang dilakukan warga binaan Lapas Curup, Rejanglebong, Bengkulu.
-
Kenapa makanan di Lapas penting? Makanan Bergizi Ruangan daur tempat memasaknya bersih dan rapi, nasi yang dimasak berasal dari beras medium. Untuk lauknya pun mencukupi kebutuhan gizi, dari mulai yang berprotein, sayuran, hingga buah-buahan.
-
Bagaimana uang pungli di Lapas Cebongan digunakan? Uang tersebut kemudian diteruskan untuk membeli barang-barang.
-
Dimakan kamar lesehan cocoknya? Desain semacam ini umumnya diterapkan pada kamar kos atau kamar berukuran kecil untuk menciptakan kesan lapang dan terorganisir.
-
Siapa yang minta tambah anggaran? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta tambahan anggaran sebesar Rp25,01 triliun dalam APBN 2025.
"Untuk penertiban standardisasi kamar hunian, kami usulkan berdasarkan kajian analisis dan perhitungan Rp 11 miliar," katanya saat ditemui di Lapas Sukamiskin, Jalan AH. Nasution, Senin (17/9).
Di luar itu, pihaknya pun sedang mempersiapkan tempat kunjungan bagi keluarga yang menjenguk napi. Kebutuhan anggarannya Rp 4,7 miliar. Pasca dibongkarnya gazebo, praktis para keluarga mengunjungi napi di tempat seadanya.
"Anggaran itu untuk 12 lokal (bangunan tempat kunjungan). Tidak hanya ruangan saja, tapi mekanisme berjalannya kunjungan juga kami inginkan ada perubahan, seperti ada sistem fingerprint," ucapnya.
"Anggaran yang katanya tersedia itu baru Rp 1,3 miliar. Cukup untuk membuat empat (bangunan tempat kunjungan)," lanjutnya.
Di tempat yang sama, Kalapas Sukamiskin Tejo Harwanto mengungkapkan Lapas yang dibangun 1918 itu banyak struktur bangunan yang sudah rembes air dan kayu lapuk.
"Ketika saya pertama kali ditugaskan di sini (akhir Agustus lalu mengganti Kalapas sebelumnya, Wahid Husein) sisa anggaran Rp 6 juta. Enggak cukup, kita manfaatkan penambalan ruangan yang bocor. Memperbaiki tolilet yang tidak bisa digunakan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah peningkatan pelayanan setelah sistem kelas BPJS Kesehatan dihapus
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah ribuan rumah sakit berproses menerapkan KRIS.
Baca SelengkapnyaKRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMA mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp3 triliun lebih untuk tahun anggaran 2025.
Baca SelengkapnyaKedatangan Menkumham Supratman Andi Agtas dan rombongan disambut langsung oleh Kalapas Narkotika Cipinang Fonika Affandi
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk mencari jalan keluar permasalahan kepadatan lembaga pemasyarakatan (lapas)
Baca SelengkapnyaDedi mendapat kesempatan bertemu dengan Kalapas IIB Purwakarta dan terkejut saat tahu anggaran kesehatan dari negara untuk ratusan napi.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR sudah menyediakan berbagai fasilitas dasar yang dapat dimanfaatkan oleh petugas HUT RI di hunian ASN tersebut.
Baca SelengkapnyaPesan Dirut BPJS Kesehatan Seiring Implementasi Kriteria Kelas Rawa Inap Standar: Rumah Sakit Jangan Kurangi Jumlah Tempat Tidur
Baca SelengkapnyaDistribusi narapidana merupakan program yang cukup efektif guna mengurangi angka overload di dalam lapas.
Baca SelengkapnyaMengintip mewahnya tempat rehabilitasi narkoba di Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaBambang Susantono meminta tambahan anggaran tahun 2024 sebesar Rp3,5 triliun untuk Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca Selengkapnya