Sambangi markas Din Minimi, TNI terlibat kontak senjata di Pidie

Merdeka.com - Kontak tembak kembali terjadi antara aparat gabungan TNI/Polri di desa Geunie, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie. Petugas berhasil menyita beberapa pucuk senjata api.
Informasi yang berhasil merdeka.com himpun, kontak tembak yang melibatkan anggota Batalyon 113 dengan diduga kelompok Din Minimi berlangsung selama 10 menit, Selasa (26/5) sekira pukul 09.30 WIB.
Kejadian ini bermula aparat gabungan hendak menyisir kawasan tersebut yang diduga tempat persembunyian anggota Din Minimi. Kontak tembak terdengar saling bersahutan.
Saat dilakukan konfirmasi pada Kapolres Pidie, AKBP Muhajir membenarkan ada kontak senjata di Geunie, Tangse. Akan tetapi Kapolres tidak menjelaskan secara mendetail kronologis kejadiannya.
"Benar ada kontak senjata," kata AKBP Muhajir singkat via telepon genggamnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Aceh, AKBP T Saladin juga membenarkan adanya terjadi kontak tembak di Geunie. T Saldadin tegaskan tidak ada yang tewas dalam kejadian itu sebagaimana isu yang beredar.
"Ada kontak tembak, barang bukti berupa senjata laras panjang kita sita, tetapi tidak ada anggota kelompok tersebut yang tewas," ungkap AKBP T Saladin.
Adapun barang bukti yang berhasil disita ada 3 pucuk senjata api yaitu SS1 V3, AK 47 dan sepucuk pelontar GLM.
Sebelumnya pada tanggal 24 Mie 2015 lalu juga terjadi baku tembak antara aparat gabungan dengan kelompok Din Minimi sekira pukul 02.15 WIB. Tempat kejadiannya tepat di depan SPBU Blang Malu, Kecamatan Mutiara.
Pada saat itu berhasil menangkap 2 orang masing-masing Nasir Khadafi (22) warga Kecamatan Keumala, Pidie, M Nasir (29) alias Puthet warga Aceh Utara yang tertembak di kaki. Sedangkan satu lagi M Rijal (26) warga Keumala meninggal dunia tertembak di lokasi kejadian.
Adapun barang bukti yang berhasil disita adalah 1 pucuk AK56, 1 buah magazine, 30 butir amunisi AK. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya