Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SAS Institute sebut Cak Imin bertemu Said Aqil sebagai tradisi sungkem biasa

SAS Institute sebut Cak Imin bertemu Said Aqil sebagai tradisi sungkem biasa Cak Imin dan KH Said Aqil. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pertemuan antara Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi bahan perbincangan. Bahkan, pertemuan dianggap politis mengingat Cak Imin tengah ramai ingin menjadi calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2019.

Direktur Said Aqil Institute (SAS) Institute Imdadun Rahmat angkat suara terkait pertemuan tersebut. "Begini lho, Kiai Said adalah guru bangsa, dan Cak Imin itu aset bangsa. Dalam NU, tradisi sungkem itu biasa. Pertemuan itu harus dimaknai secara tulus. Bahwa Cak Imin sebagai Santri sungkem kepada kiai, yakni kiai Said," kata Imdadun saat dikonfirmasi, Senin (19/3).

Sementara itu, Imdadun angkat suara pula terkait pertemuan dianggap sebagai bentuk dukungan dari Said Aqil ke Cak Imin dalam gelanggang pemilihan presiden 2019 mendatang. Menurut dia, siapapun yang bertemu dengan Said Aqil maka akan 'diarahkan' sebagai bentuk dukungan.

"Kepada teman-teman untuk tidak men-framing pertemuan di Cilacap secara politis. Sebagai seorang kiai yang diminta pendapatnya oleh santri, harus mendukung. Atau misalnya besok-besok Pak Mahfud MD meminta restu maju Cawapres, pasti Kiai Said juga mendukung," kata Imdadun.

Dia juga menekankan, bahwa pertemuan di Cilacap jangan dimaknai secara organisasional. Antara Ketum PBNU dan Ketum PKB. Pertemuan itu murni kultural antara sosok kiai yang disungkem oleh santrinya.

"Lebih-lebih derajat seorang kiai harus berdiri di atas kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP