Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satgas Nemangkawi: Cepat atau Lambat KKB Pembuat Onar di Boega Pasti Tertangkap

Satgas Nemangkawi: Cepat atau Lambat KKB Pembuat Onar di Boega Pasti Tertangkap KKB Kembali Bunuh Guru di Beoga Papua. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Tim Satgas Nemangkawi memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang mengganggu masyarakat Beoga, Kabupaten Puncak. Ratusan anggota TNI Polri telah memasuki distrik tersebut untuk memberikan perlindungan.

Kasatgas Humas Ops Nemangkawi, Kombes Iqbal Al Qudusy menyampaikan, pemulihan atas serangkaian kejadian di distrik Boega Puncak Papua terus dilakukan. Wilayah tersebut mengalami insiden penembakan tiga masyarakat sipil, perusakan fasilitas sekolah, hingga pembakaran helikopter.

"Cepat atau lambat kelompok kriminal ini pasti tertangkap," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (16/4).

Menurut Iqbal, sudah tiga hari TNI Polri melakukan pergeseran Satgas Nemangkawi ke wilayah Boega, Kabupaten Puncak, Papua. Tim yang berada di Distrik Ilaga juga melakukan penyisiran kelompok KKB dari arah Ilaga menuju Beoga.

"Kami berharap masyarakat untuk tetap tenang, Ops Nemangkawi TNI Polri akan terus menjaga dan melindungi masyarakat di wilayah Boega dan sekitarnya," jelasnya.

Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri mengungkapkan, pihaknya akan mengerahkan helikopter TNI-Polri untuk mengevakuasi warga dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Evakuasi terhadap warga dilakukan menyusul kasus penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap dua guru di Beoga, Puncak, Papua. Tak hanya itu, KKB juga merusak sejumlah sekolah.

"Memang ada rencana warga akan dievakuasi dari Beoga guna menghindari terjadinya aksi kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata," kata Fakhiri di Jayapura, Minggu (11/4).

Menurutnya, dipilihnya Sugapa karena letaknya lebih dekat dibanding ke Ilaga dan Timika. Kapolda mengatakan, helikopter TNI-Polri yang akan dikerahkan adalah yang di bawah kendali operasi (BKO) ke Satgas Nemangkawi.

Terkait berapa banyak warga yang akan diungsikan, Fakhiri mengaku belum mengetahui dengan pasti mengingat komunikasi ke Beoga tidak mudah.

"Namun berapapun jumlahnya kami akan berupaya mengevakuasi agar warga tidak lagi dicekam rasa ketakutan, apalagi dua orang yang menjadi korban adalah guru yang sudah cukup lama mengabdi di daerah itu," ujarnya dikutip dari Antara.

Selain mengevakuasi warga, aparat juga akan melakukan penegakan hukum kepada para pelaku penembakan. "Satgas Nemangkawi akan melakukan pengejaran dan penindakan atau penegakan hukum," kata Fakhiri.

Kapolda Papua mengungkapkan, satu pleton Brimob akan dikirim ke Beoga untuk memperkuat personel yang ada dalam operasi pengejaran KKB.

Terkait informasi lapangan terbang Beoga yang dikuasai KKB, Fakhiri menyatakan aparat akan melakukan pembersihan.

"Karena itu satuan lain seperti Polsek, Koramil dan Satgas Pamrahwan fokus pada pengamanan saja dan tidak terpancing untuk melakukan pengejaran guna meminimalisir korban karena bisa saja itu trik KKB hingga menyebabkan jatuhnya korban dan mendapat tambahan amunisi dan senjata api," katanya.

KKB sejak Kamis (8/4/2021) melakukan aksi penembakan hingga menewaskan dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yakni Oktovianus Rayo (42) dan Yonatan Randen.

Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satgas Damai Cartenz: Pemilu 2024 di Papua Aman Tanpa Gangguan KKB

Satgas Damai Cartenz: Pemilu 2024 di Papua Aman Tanpa Gangguan KKB

Satgas Damai Cartenz melaporkan situasi Kamtibmas di 9 daerah operasi di Pemilu 2024 tidak ada gangguan-gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca Selengkapnya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.

Baca Selengkapnya
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi

BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi

Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KKB Gali Lubang Putus Jalan Trans Papua Sugapa Titigi di Intan Jaya, Begini Penampakannya

KKB Gali Lubang Putus Jalan Trans Papua Sugapa Titigi di Intan Jaya, Begini Penampakannya

Aksi KKB mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Pasar dan Pemukiman di Palmerah, 95 Bangunan Hangus

Kebakaran Pasar dan Pemukiman di Palmerah, 95 Bangunan Hangus

Selama kurang lebih tiga jam berjibaku dengan api, akhirnya operasi dinyatakan selesai sekira pukul 06.23 WIB.

Baca Selengkapnya
9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya

9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya

Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.

Baca Selengkapnya
Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi

Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi

Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.

Baca Selengkapnya
Polsek Bomakia Papua Diserang Masyarakat, Kaposek dan Anggota Polisi Dianiaya sampai Kabur

Polsek Bomakia Papua Diserang Masyarakat, Kaposek dan Anggota Polisi Dianiaya sampai Kabur

Saat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024

Baca Selengkapnya