'Saya Prabowo menjalankan Sumpah Prajurit dan Membela UUD 1945'
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan pada adik angkatan yang kini masih menjabat di kemiliteran. Dia mengingatkan bahwa sebagai prajurit haruslah setia pada rakyat.
"Kau adalah pembela rakyat Indonesia, harus setia pada rakyat," katanya dengan lantang di hadapan ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra di Depok, Minggu (1/4).
Ditegaskan dia, pangkat yang diemban para prajurit itu adalah amanah rakyat. Dia mengaku mendapat pelajaran dari seniornya bahwa TNI adalah tentara rakyat.
-
Apa yang dideklarasikan Prabowo? Forum Rektor Indonesia menyerukan pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai pada suatu deklarasi di Makassar, Sabtu (3/2).
-
Bagaimana Prabowo mengikuti proses demokrasi? 'Saya ikut proses demokrasi puluhan tahun saya ikut konvensi di golkar waktu disitu saya lihat milih gak cocok sama saya saya bikin partai baru setapak demi setapak demi setapak saya ikut pemilu sudah ke berapa kali,' ucapnya.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Apa yang akan dilakukan Prabowo? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa program Prabowo untuk masa depan? Bersama dengan Gibran sebagai pasangannya, Prabowo menyebut program dan strateginya adalah yang paling masuk akal untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik jika dipercaya menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024.
-
Apa yang dilakukan Prabowo usai berpidato? Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
"Pangkat yang ada, sama dengan saya dulu. Bintang yang ada di dadamu, itu semua dari rakyat," tegasnya.
Dengan tegas dia mengatakan akan membela UUD 1945 dan menolak sistem neoliberal. Menurutnya, sistem itu dianggap salah dan tidak mensejahterakan rakyat. "Saya Prabowo menjalankan Sumpah Prajurit dan Sapta Marga. Membela UUD 1945," ucapnya lantang.
Alasan dia menentang sistem neolib adalah karena dianggap hanya mensejahterakan segelintir golongan saja. Dan teori trickle down effect tidaklah dirasakan rakyat kecil.
"Yang kaya makin kaya. Kekayaan tidak menetes ke bawah," ucapnya.
Selain iut, Prabowo mengatakan bahwa sistem ekonomi liberal itu salah. Karena sistem ekonomi ini justru menyengsarakan rakyat dimana teori trickle down effect itu dianggap salah.
Prabowo mengatakan sudah sejak tahun 2004 dia menyuarakan bahwa neoliberal itu keliru dan terbukti gagal. Namun sayangnya hal itu tidak didengar kaum elie bangsa.
"Saya sudah bicara sejak 2004. Neolib itu keliru dan terbukti gagal dan tidak mungkin member kesejahteraan. Tetapi (itu) nggak didengar. Neolib terus dijalankan," katanya.
Dulu dia mengaku sempat memahami sistem ekonomi neoliberal. Disebutkan pada masa orde baru diujungnya percaya neoliberal.
"Bahwa ekonomi nggak apa-apa yang kaya hanya segelintir, enggak apa-apa cuma satu persen karena nanti mereka yang kaya satu persen itu akan meneteskan ke bawah. Itu teorinya," ungkapnya.
Prabowo menjelaskan bahwa ucapannya soal salahnya sistem neoliberal yang sudah dibicarakan sejak tahun 2004 ternyata diucapkan juga oleh tokoh dunia barat. Bahkan tahun 2015 Hillary Clinton mengatakan bahwa rakyat Amerika tidak bisa lagi menjalankan teori tersebut. Teori tetesan ke bawah pun dikubur dalam-dalam.
"Apa yang sudah saya sampaikan sudah diakui dunia, elite Jakarta saja enggak mau ngakui. Padahal jaraknya dari Depok Cuma 30 KM tetapi kayak dunia lain," tuturnya.
Sejumlah tokoh barat berpendapat bahwa system ini tidak berpihak pada rakyat. John Maynard Keynes salah satunya, kata Prabowo, yang berpendapat tetesan kepada rakyat kecil itu baru akan menetes ketika kita sudah mati. Artinya, kata dia, tidak pernah ada tetesan ke bawah (rakyat).
"Orang kalau sudah kaya ya ingin kaya lagi. Kapitalis itu harus punya modal. Dengan modal besar dapat yang lebih besar," tukasnya.
Ketika berbicara bahwa neoliberal itu salah, dirinya mengaku mendapat ejekan. Bahkan dianggap tidak paham ekonomi karena latar belakang militernya.
"Yang saya bicarakan angka. Tahun 2008 saya membentuk Gerindra dalam ADART kita katakan bahwa neoliberal itu keliru. Dan kita berjuang untuk kembali pada UUD 1945. Makanya saya selalu bicara pasal 33 UUD 1945," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyampaikan kepada buruh untuk tidak meragukan komitmennya dalam memperjuangkan keadilan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBukan Ala Militer, Prabowo Bocorkan Gaya Kepimpinan yang Dipakai saat jadi Presiden
Baca SelengkapnyaMenurutnya, bahwa kapitalisme dan neoliberal akan membuat rakyat semakin jauh dari kesejahteraan.
Baca SelengkapnyaAwalnya Prabowo menyampaikan terima kasih kepada kader Gerindra yang sudah setia.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, semua pihak termasuk pimpinan partai politik tidak boleh bersikap seperti burung unta.
Baca SelengkapnyaKali ini rakyat telah memilihnya sebagai presiden. Dengan hal itu, kekhawatiran mengenai demokrasi terbantahkan.
Baca SelengkapnyaPadahal, kata Prabowo, isu kudeta yang dituduhkan padanya tidak terbukti.
Baca SelengkapnyaPrabowo berharap agar diberi kesempatan untuk memimpin bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolitik yang dimaksud Prabowo adalah politik yang dijalankan untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia tidak bisa menjadi negara maju hanya dengan retorika.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Prabowo melalui video dalam acara peringatan tiga tahun kebangkitan klas buruh di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (18/9).
Baca Selengkapnya