SD di Tasikmalaya Tidak Kunjung Diperbaiki, Dinding Mengelupas dan Atap Berlubang
Merdeka.com - Sekilas, saat memasuki gerbang SDN Sirnasari yang berada di Kampung Rancapeundeuy, Desa Sirnasari, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya tidak ada yang aneh. Semua nampak biasa saja, pelajar pun terdengar sedang belajar dengan khusyu, seperti tidak ada apa-apa.
Namun di balik itu, ternyata para siswa harus belajar dalam kondisi was-was lantaran kondisi sekolah tersebut sangat memprihatinkan.
Kayu-kayu pintu sudah nampak lapuk, ditambah sebagai dinding yang mengelupas, bahkan atap ruangan kelas pun sudah banyak yang berlubang. Kondisi tersebut sama persis dengan kondisi akses jalan ke sekolah tersebut, rusak parah.
-
Bagaimana kondisi bangunan SDN Cipaku saat ini? Yang tersisa di antaranya dinding, pondasi antara tembok dengan lantai dan logo dari beton bertuliskan SDN Cipaku yang sudah tidak utuh.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Bagaimana anak-anak belajar di Kampung Saungkuriang? 'Akhir KKN ini, kami menerima kunjungan empat sekolah SD di Kecamatan Cipondoh, untuk merasakan langsung pesona Kampung Saungkuriang. Dengan kegiatan memberi makan hewan, membuat ekoprint, dan beberapa kerajinan dari barang bekas. Serta membuat aquaponik di mana anak-anak dapat menanam sekaligus memelihara ikan,' paparnya.
-
Mengapa bangunan SD Negeri Butuh masih kokoh? Walaupun telah termakan usia, saat ini gedung SD Negeri Butuh masih kokoh berdiri dan masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
-
Kenapa siswa di SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
-
Bagaimana madrasah didanai? Dana operasional madrasah berasal dari hasil pengelolaan air bersih desa yang dikelola oleh Aiptu Gunawan bersama warga. Sebanyak 340 warga yang menggunakan air bersih itu memberikan amal sebesar Rp1.000 per meter kubik.
Di salah satu ruangan yang biasa digunakan belajar siswa kelas IV, atap ruangannya harus disangga menggunakan kayu agar tidak roboh. Terlihat lima tiang kayu di ruang kelas kelas tersebut untuk menahan atap agar tetap pada posisinya.
Di bawah atap itu, setidaknya terdapat 17 siswa yang tetap serius belajar. Saat didatangi, para siswa tengah belajar matematika. Mereka serius memperhatikan guru yang sedang menerangkan beberapa rumus.
Badruttamam (9), salah seorang siswa kelas IV mengaku bahwa dia selalu merasa khawatir saat memulai jam pelajaran di dalam kelas.
"Kalau sudah masuk ke dalam kelas saya membayangkan tiang yang menyangganya tiba-tiba roboh saat kita sedang belajar," ujarnya, Kamis (5/12).
Sekolah Rusak Sudah Sejak Lama
Dia mengatakan bahwa kondisi tersebut sebetulnya sudah berlangsung cukup lama. Dan masalahnya bukan hanya itu saja, namun juga persoalan lain ketika turun hujan.
"Kalau hujan kita pasti harus pindah ruangan karena kelasnya bocor. Kalau pindah ruangan saja enggak apa-apa, tapi saat pindah ruangan ini harus bercampur belajarnya dengan kelas lain. Jadinya ya kurang kondusif belajarnya," jelasnya.
Badruttamam mengaku sangat berharap agar pemerintah segera memerbaiki ruang kelasnya, sehingga bisa kembali belajar tanpa rasa takut.
"Saya mau tetap belajar di sini, tapi harus dibenerin dulu biar pas belajar tidak tiba-tiba roboh," katanya.
Siswa lainnya, Aisyah (10) mengungkapkan hal serupa dengan Badruttamam. Ia menyebut bahwa sampai saat ini kelas yang digunakan belajar memang belum roboh, namun saat hujan turun dipastikan kelasnya akan dipenuhi air.
"Sampai kita pernah belajar di teras kelas karena hujan," ungkapnya.
Aisyah mengungkapkan bahwa dia tidak memiliki harapan yang macam-macam, hanya ingin sekolahnya segera diperbaiki sehingga lebih bagus dibanding kondisi sekarang.
"Biar belajarnya masih semangat dan tidak takut roboh," sebutnya.
Sementara itu, Wali kelas IV SDN Sirnasari, Sovie Fauzi Syarif menyebut bahwa atap ruang kelas sudah disanggah menggunakan kayu sejak tiga tahun terakhir. Hal tersebut sengaja dilakukan untuk mengantisipasi robohnya atap bangunan.
Sebelum disangga, Sovie menyebut bahwa awalnya banyak serpihan tembok yang berjatuhan.
"Saat diperbaiki oleh penjaga sekolah ternyata bagian dalam plafon kayunya sudah merunduk sehingga kemudian disangga menggunakan kayu agar tidak roboh atapnya," jelasnya.
Kegiatan Belajar Mengajar Terganggu
Sovie menyebut bahwa setelah dipsangnya tiang penyangga di ruangan kelas, kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu. Para siswa yang belajar dan guru yang mengajar, tidak nyaman.
"Tiga bulan lalu sempat kejadian, saat kegiatan belajar mengajar berlangsung tiba-tiba sebagian atap ambruk. Alhamdulillah ambrukannya tidak menimpa siswa. Bekasnya masih ada sekarang," ungkapnya.
Sovie mengatakan, hampir seluruh ruang kelas di SDN Sirnasari tidak ada yang aman. Di kelas lain, atap ruangan juga bocor, dan jendela tidak lagi memiliki kaca.
Pihak sekolah, disebut Sovie sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan melalui data pokok pendidikan, namun hingga saat ini belum ada realisasi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaBangunan yang rusak adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bungbulang 5. Lokasi sekolah yang rusak berada di Desa Bungbulang.
Baca SelengkapnyaDulunya banyak siswa yang bersekolah di sini, namun kini tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaSejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaSejumlah SD negeri di Batang kekurangan murid. Hampir separuh dari 452 sekolah di daerah itu tidak memenuhi rombongan belajar.
Baca SelengkapnyaAmbruknya atap sejumlah ruang kelas pada SDN Kedaung Depok itu terjadi seusai diguyur hujan deras pada Jumat (15/3) kemarin.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaPuluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.
Baca Selengkapnya