Sebanyak 50 Sapi di Mukomuko Mati Akibat Penyakit Jembrana
Merdeka.com - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat sekitar 50 ekor sapi di daerah itu mati akibat terserang penyakit jembrana selama bulan Januari hingga Februari 2021.
“Sebanyak 50 ekor sapi mati akibat jembrana, paling banyak di Kecamatan Ipuh lalu ada beberapa di Kecamatan Kota Mukomuko, Kecamatan Selagan Raya dan Kecamatan Teras Terunjam,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Warsiman di Mukokomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima data jumlah sapi yang mati akibat terserang penyakit jembrana dari petugas pusat kesehatan hewan (Puskeswan) yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.
-
Apa yang dilakukan dengan kotoran sapi di rumah potong hewan? Setiap hari para petugas di rumah potong hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, Banten sibuk mengumpulkan kotoran sapi. Sisa buang itu kemudian dikeringkan dan difermentasi untuk dijadikan pupuk organik.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Bagaimana TPA Putri Cempo mencegah sapi makan sampah? Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispangtan) Kota Solo mengaku tidak bisa mencegah penggembalaan sapi di TPA Putri Cempo. Pihaknya hanya bisa meningkatkan pengawasan penjualan sapi-sapi yang digembalakan di TPA Putri Cempo Solo.
-
Bagaimana membekukan daging sapi bisa mengurangi emisi karbon? Dengan membekukan daging, distribusi bisa dilakukan dalam jumlah besar dan disimpan lebih lama, sehingga frekuensi pengiriman dapat dikurangi. Hal ini secara tidak langsung mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan distribusi.
-
Kenapa hewan terinfeksi antraks harus dikubur? Perlu diketahui bahwa hewan yang sudah terinfeksi antraks tidak boleh disembelih. Bahkan, bangkainya pun harus dikubur rapat, karena adanya bakteri yang bisa membentuk spora. Spora ini akan bertahan dalam kondisi panas dan bisa hidup bertahun-tahun lamanya.
-
Kenapa sapi betina boleh dikurbankan di Sumut? “Dan diperbolehkan dalam berkurban dengan hewan jantan maupun betina. Sebagaimana mengacu pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Kuraz dari Rasulullah SAW, bahwa beliau pernah bersabda,“ (aqiqah) untuk anak laki-laki adalah dua kambing dan untuk perempuan satu kambing. Baik berjenis kelamin jantan atau betina, tidak masalah.“ (An Nawawi, al-Majmu Syarh Muhazzab).
Penanganan terhadap puluhan ekor sapi yang mati itu, katanya, dengan cara dibakar atau dikubur guna mencegah penyebaran penyakit tersebut.
“Kita sarankan agar sapi yang mati dikubur atau dibakar dan cara penanganan seperti ini untuk menghindari penyakit mematikan ini menular kepada ternak lain,” ujarnya.
Untuk mencegah penularan, pihaknya telah mengajukan permohonan vaksin sebanyak 2.000 dosis untuk mencegah sebanyak 2.000 ekor sapi terserang penyakit ini.
“Kami telah mengajukan permohonan vaksin untuk mencegah ternak terkena penyakit tersebut, namun sampai sekarang ini permohonan sebanyak 2.000 dosis kepada pemerintah belum terealisasi,” ujarnya.
Ia mengatakan instansinya mengusulkan bantuan sebanyak 2.000 dosis vaksin untuk sebanyak 2.000 ekor sapi yang tersebar di daerah ini, terutama di wilayah yang tinggi penularan penyakit jembrana.
Sebanyak 2.000 ekor sapi yang menjadi sasaran vaksin itu tersebar di sejumlah wilayah yang tidak hanya ditemukan pada kasus sapi yang mati akibat penyakit tersebut, tetapi termasuk di wilayah lain yang belum ada kasusnya.* (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi di peternakan ayam kawasan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaApi menjalar dan membakar tiga kandang ternak dan satu gudang yang ada di sekitar TPA Jatibarang.
Baca SelengkapnyaSaat ada hewan ternak mati mendadak, masyarakat iuran untuk membeli hewan ternak tersebut. Kemudian hewan ternak itu disembelih dan dagingnya dibagikan.
Baca SelengkapnyaSapi tampak sudah tergeletak kaku di tanah dengan kaki yang terikat dan tersangkut di pohon tempat talinya diikat.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca Selengkapnya