Sebelum ditangkap, hacker ganteng tunjukkan perilaku tak biasa
Merdeka.com - Pihak Mabes Polri hingga kini masih memeriksa Sultan Haikal dan tiga rekan lainnya, terkait pembobolan situs-situs pemerintahan. Pemuda berumur 19 tahun ini merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) yang mampu membobol situs resmi hingga ribuan.
Dalam hal ini, Taufik salah satu petugas keamanan di Perumahan Pesona Gintung Residen, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, tempat tinggal pelaku menyebutkan, kalau dirinya bersama rekan-rekan mempunyai firasat buruk sebelum Haikal dijemput kepolisian.
"Saya curiga dia pulang ke sini selama tiga hari berturut-turut, sebelum hari mau ditangkap, saya curiga," katanya di lokasi, Sabtu (8/4).
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Apa yang dilakukan hacker di toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Kecurigaan tersebut ternyata benar. Sebab, Haikal dikenal oleh petugas komplek sangat jarang sekali pulang ke rumahnya.
"Biasanya itu pulang seminggu sekali, minimal tiga hari sekali. Dia kan tinggal di hotel apa apartemen saya nggak tau. Ehh taunya ditangkep pas pulang itu," katanya.
"Bapaknya juga kayanya tau deh anaknya pengen ditangkep," sambung rekan Taufik, Rohman.
Taufik melanjutkan, dirinya tak menyangka kalau Haikal ditangkap bersama polisi. Sebab, selama kenal dengan pelaku tak pernah menunjukkan sifat buruk. Bahkan, selalu dermawan.
"Dulu ada pemulung pukul 02.00 WIB, dia pas di sini lihat ada pemulung di depan, dipanggil sama dia dikasih duit disuruh pulang. Pemulung itu bawa anak," katanya.
"Jiwanya dermawan. Kalau pulang nongkrong dulu di sini 30 menit baru pulang. Kadang-kadang dikasih uang kopi kita, atau kita disuruh beli nasi. Dia suka cumi sama kerang sama tempe orek," sambungnya.
Lebih lanjut Taufik mengatakan, putra ketiga Kamal tersebut mempunyai dua unit motor. Namun sudah dijual.
"Habis dijual itu dia (Haikal) naik ojek. Kalau naek ojek tuh selalu kasih Rp 100.00, walaupun cuma ongkos Rp 15.000, dia suruh kembaliannya diambil aj," akhirnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa pencurian di lokasi yang sama terjadi sudah kali ketiga.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca Selengkapnya