Sebut 84% Koruptor Lulusan PT, Mahfud: Itu Orang-Orang Sekolah Tinggi, Kok Moralnya Bejat
Mahfud meminta perguruan tinggi tetap konsisten menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi agar melahirkan lulusan terbaik.
Mehfud mengatakana, hal itu membuktikan pendidikan tinggi tak menjamin moral seseorang lebih baik.
Sebut 84% Koruptor Lulusan PT, Mahfud: Itu Orang-Orang Sekolah Tinggi, Kok Moralnya Bejat
Menko Polhukam, Mohammad Mahfud Md, menekankan pentingnya nilai-nilai moralitas, budi pekerti dan pendidikak karakter untuk diajarkan peserta didik sekalipun sudah berada di lembaga pendidikan dan Perguruan Tinggi (PT).
Hal itu ditegaskan Mahfud di hadapan dosen dan mahasiswa Universitas Budhi Dharma dalam seminar kebangsaan di Tangerang, Rabu (29/11).
Mahfud menambahkan, pendidikan tinggi seseorang tak lantas mencerminkan moralitas orang tersebut menjadi lebih baik. Sebagai bukti, katanya, para koruptor yang ditangkap oleh lembaga penegak hukum merupakan lulusan perguruan tinggi.
"Pendidikan itu untuk menanamkan wawasan-wawasan, budi pekerti yang luas, bukan untuk sekadar membuat otak cerdas. Di situ ada unsur-unsur intelektual dan unsur moral," kata Mahfud.
Dalam catatan Mahfud, ada 84 persen atau 1.250 terpidana korupsi adalah lulusan perguruan tinggi terlibat dalam tindak pidana korupsi.
Oleh karena itu, Mahfud meminta perguruan tinggi tetap konsisten menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi agar melahirkan lulusan terbaik.
"Saya punya catatan korupsi itu kejahatan paling berbahaya, tetapi lebih dari 84 persen koruptor di Indonesia lulusan perguruan tinggi, itu orang-orang sekolah tinggi kok moralnya bejat. Enggak memiliki rasa untuk berbagi dengan saudara-saudaranya, harta rakyat dikorupsi,” ujar Mahfud.
"Universitas Budhi Dharma muatan nilai moralnya pasti tinggi dan itu penting. Karena otak itu kalau cerdas tapi wataknya, akhlaknya tidak baik itu bisa merusak," ucap Mahfud.
"Maka itu teruslah berkhidmat kepada kelangsungan negara kesatuan Republik Indoenesia," kata Mahfud di akhir pidatonya.