Sederet Hasil Lawatan Prabowo ke India dan Malaysia
Prabowo membawa 'oleh-oleh' dari kedua negara itu yang mencerminkan kerja sama diplomatik.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto baru-baru ini kembali dari lawatan ke India dan Malaysia. Prabowo membawa pulang 'oleh-oleh' yang mencerminkan kerja sama diplomatik dengan kedua negara tersebut.
Oleh-oleh ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan India dan Malaysia.
Pada Kamis malam (23/1), Prabowo tiba di New Delhi, India. Kunjungannya ke India ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral, sekaligus memperingati 75 tahun kerja sama diplomatik Indonesia dan India.
Dalam kunjungannya, Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden India Droupadi Murmu dan Perdana Menteri Narendra Modi. Agenda tersebut membahas berbagai isu strategis, termasuk penguatan kerja sama kedua negara.
Di negara itu, Prabowo menyempatkan diri untuk singgah di toko buku langganannya. Prabowo mengunggah momen itu di akun Instagram pribadinya @prabowo. Dia mengenakan baju cokelat muda dengan celana dan sepatu hitam.
"Singgah ke toko buku langganan saya di New Delhi," tulis Prabowo dalam keterangan di postingan tersebut, Sabtu (25/1).
Toko buku itu diketahui berada di New Delhi, tepatnya di kawasan Khan Market. Toko itu bernama Bahrisons Booksellers, yang sudah berdiri sejak 1953.
Kemudian, Prabowo menggelar pertemuan kenegaraan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di kediaman kenegaraan India, Hyderabad House yang terletak di New Delhi, Sabtu (25/1) siang waktu setempat.
Dalam keterangan resminya bersama Modi usai pertemuan itu, Prabowo menyebut dirinya dan Modi melakukan diskusi yang sangat intensif dan terbuka. Dia pun berterima kasih telah diterima dengan baik dalam kunjungan kenegarannya yang pertama ini ke India.
"Kami melakukan diskusi yang sangat intensif dan jujur antara Perdana Menteri Modi dan pemerintahannya serta saya dan tim pemerintahan saya," kata Prabowo.
Bahas Kerja Sama Ekonomi
Prabowo mengatakan kedua pihak membahas banyak sektor utama yang menjadi kepentingan bersama.
"Tentu saja, dalam bidang ekonomi, hal ini sangat penting dan saya telah memberikan arahan kepada tim saya untuk mempercepat, memangkas birokrasi," jelas Prabowo.
Prabowo mengatakan, India adalah salah satu negara yang mengirimkan bantuan, keuangan, medis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa lalu. Adapun banyak pemimpin India yang mendukung Indonesia di masa itu.
"Jadi ini menunjukkan betapa dalamnya hubungan kita dan Indonesia tidak akan pernah melupakan dukungan ini. Oleh karena itu, kami menganggap kemitraan ini sangat penting dan kami ingin meningkatkan kerja sama di antara kami," tandasnya.
Prabowo turut terima kasih kepada India atas dukungan untuk Indonesia di keanggotaan BRICS.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada India yang telah mendukung keanggotaan permanen kami di BRICS. Kami yakin kerja sama ini akan bermanfaat bagi stabilitas global dan kerja sama regional," ungkapnya.
MoU Kerja Sama Kesehatan hingga Keamanan
Beberapa Nota Kesepahaman (MoU) dipertukarkan selama pertemuan tersebut, yang mencakup berbagai bidang seperti kerja sama kesehatan, infrastruktur digital, dan keamanan.
Prabowo menekankan bahwa dari diskusi yang berlangsung antara kedua negara, Indonesia dan India hendak memperkuat kerja sama dalam perdagangan, investasi, pariwisata, kesehatan, energi, keamanan, digital, AI, IT, dan energi.
Prabowo sempat memberikan penghormatan kepada Bapak Bangsa India Mahatma Gandhi di makam Rajghat Memorial, New Delh, Sabtu (25/1) usai menerima penghormatan resmi di Istana kepresidenan India.
Mahatma Gandhi adalah salah satu tokoh terbesar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan India. Saat tiba di lokasi, Prabowo langsung bergegas menuju arch entrance dan berganti alas kaki.
Dia lalu meletakkan karangan bunga di makam Mahatma Gandhi.Usai peletakkan karangan bunga, Prabowo menaburkan bunga di makam dan melakukan one minute silence atau mengheningkan cipta. Prabowo kemudian mengisi buku tamu dan menuliskan kesan terhadap sosok Mahatma Gandhi.
"Mahatma Gandhi adalah pemimpin yang hebat, guru yang hebat, inspirasi yang hebat bagi seluruh manusia. Dia telah menjadi inspirasi saya yang memberikan terang dalam keadilan, kebebasan, dan martabat manusia. Semoga ia bersemayam dengan tenang, dan semoga ajarannya tetap abadi," tulis Prabowo.
Terbang ke Malaysia
Setelah lawatan ke India, Prabowo lanjut mengunjungi Malaysia. Kunjungan Prabowo ke negeri Jiran untuk memenuhi undangan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong, Sultan Ibrahim.
Kedatangan Prabowo diterima dengan upacara jajar kehormatan di Lapangan Parade Istana Negara itu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara, diikuti dengan tembakan meriam tanda penghormatan sebanyak 21 kali.
Setelah upacara tersebut, Prabowo menghadiri audiensi dengan Sultan Ibrahim, di mana dia juga dianugerahi Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati I (The Most Esteemed Order of the Johor Royal I).
Pabowo menyampaikan apresiasi terdalamnya atas pemberian penghargaan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.KI Johor) dari Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim, pada Senin (27/1) itu.
"Saya juga mendapat kehormatan besar diterima oleh Yang di-Pertuan Agong, diberi upacara militer kebesaran dan saya juga diberi gelar tertinggi dari Kesultanan Johor, yaitu gelar bintang kehormatan darjah kerabat Johor," kata Prabowo ke usai bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur City Centre (KLCC).
Anwar kemudian berkelakar menyahuti pernyataan Prabowo, “Lebug tinggi dari Dato’ Seri,” kata Anwar, merujuk pada gelar yang disandangnya.
Mendengar kelakar Anwar, hadirin yang berada di lokasi pun tertawa, termasuk Prabowo. Prabowo kemudian melanjutkan bahwa gelar ini menjadi lambang hubungan yang erat antara dirinya dan Malaysia, juga dirinya dengan keluarga Kesultanan Johor.
"Hubungan kami sangat lama, mungkin sudah 45 tahun saya dengan Yang Di-Pertuan Agong. Waktu kita masih sama-sama muda, kita pernah sekolah sama-sama di Amerika," jelas Prabowo.
"Waktu itu saya masih kurus. Jadi hubungan ini lama, saya juga merasa kalau ke Malaysia saya ini pulang kampung. Karena saya dulu besar di Malaysia, saya sekolah di Malaysia, keluarga saya di Malaysia. Keluarga saya, orang tua saya sangat dekat dulu dengan pendiri-pendiri Malaysia, founding fathers of modern Malaysia," lanjut Prabowo.
Baginya, Malaysia dan Indonesia memiliki kepentingan yang sama, dengan hubungan budaya dan etnis.
"Jadi saya merasa bahwa hal ini harus membuat hubungan antara Malaysia dan Indonesia lebih khas. There must be a special relationship between Malaysia and Indonesia," kata Prabowo.
Bahas soal TKI
Kedua pimpinan juga sepakat untuk menyelesaikan masalah-masalah bilateral termasuk terkait persoalan tenaga kerja yang disepakati untuk ditertibkan.
"Kita akan selesaikan masalah-masalah bilateral. Masalah tenaga kerja pun kita sepakat untuk kita tertibkan. Semua bidang kita sudah sepakat untuk meningkatkan kerja sama," kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, pertemuan ini juga membahas terkait kelapa sawit di mana kedua negara adalah produsen terbesar kelapa sawit dunia sekitar 80 persen.
"Kita juga produsen kelapa sawit terbesar antara Indonesia dan Malaysia. Mungkin kita produksi 80 persen produksi. Dan ternyata kelapa sawit menjadi sangat-sangat komoditas yang sangat penting," ucapnya.
"Setiap saya ke negara-negara tertentu mereka selalu mengatakan perlu kelapa sawit. Mesir, India, Pakistan, semua. Jadi kita saya kira bisa berbuat banyak yang baik. Dan terima kasih sokongan dari Malaysia terus dalam hal-hal ini. Saya kira itu yang penting," jelas Prabowo.
Tantangan Geopolitik
Prabowo turut menyinggung banyaknya tantangan geopolitik yang penuh ketegangan. Untuk itu, Prabowo menginginkan Indonesia dan Malaysia bersinergi dengan negara-negara Asia lainnya.
"Dari segi geopolitik, kita sadar bahwa dunia sekarang penuh dengan ketegangan, ketidakpastian. Karena itu, pandangan-pandangan Malaysia dan Indonesia perlu kita konsultasi terus, perlu kita sinergikan terus bersama kawan-kawan dari Asia dan lainnya," imbuhnya.
Dia menuturkan, jika bersatu, suara-suara negara Asia akan lebih didengar dan diperhitungkan oleh pihak lain yang kekuatannya jauh lebih besar.
"Hanya dengan persatuan di antara negara-negara Asia, hanya dengan kerja sama yang baik di antara kita, hanya dengan suara kita lebih didengar, kita lebih diperhitungkan oleh kekuatan-kekuatan yang jauh lebih besar dari kita," ujarnya.
"Kalau bersatu ASEAN itu, kalau tidak salah 600 juta penduduk lebih, tidak kalah dengan Uni Eropa, tidak kalah. Dan semua, seluruh dunia mengakui South East Asia as the region of growth," sambungnya.
Lebih lanjut, Prabowo dan Anwar Ibrahim mengakui pentingnya mempererat kerja sama baik bilateral maupun regional secara keseluruhan.
"Saya dengan Perdana Menteri Anwar dengan pertemuan sangat intensif, membahas banyak masalah kerjasama, intinya adalah keputusan politik, the political will bahwa Indonesia dan Malaysia harus kerjasama dengan erat," ujarnya.
"Technical problems we can solve. The important thing is the political and strategic will. Kita yakin kita bisa selesaikan masalah, we will solve it," pungkasnya.