Selamatkan ABG tercebur ke sungai, Arbain hilang terseret arus
Merdeka.com - Operator ponton penyeberangan, Arbain (40), warga Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dilaporkan hilang terseret arus sungai Sangatta, usai menolong seorang ABG, Mahfudz (15), yang terjatuh dan tenggelam di sungai. Arbain masih dicari tim SAR gabungan.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.30 Wita sore tadi. Usai tiba di seberang sungai, Mahfudz terpeleset dan terjatuh di sungai. Spontan, Arbain memberikan pertolongan.
"Korban (Arbain) langsung lompat ke sungai, bermaksud menyelamatkan anak itu," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara Octavianto, Senin (29/1) sore.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Namun nahas. Meski berhasil menyelamatkan Mahfudz sejatinya Arbain yang pandai berenang, terlihat seperti mengerang kesakitan di kakinya. Dia pun tidak kuasa melawan derasnya arus sungai di bawah permukaan.
"Dugaan sementara, korban ini keram di kakinya. Langsung terseret derasnya arus, dan tenggelam," ujar Octavianto.
Peristiwa itu dengan cepat diketahui warga yang bermukim di bantaran sungai, hingga akhirnya sampai ke petugas di BPBD kabupaten Kutai Timur.
"Kejadian itu diinformasikan oleh BPBD Kutai Timur sekitar jam 4 sore tadi ya, ke pos SAR Sangatta. Setengah jam kemudian, tim pos SAR Sangatta bergerak ke lokasi mencari korban (Arbain)," terang Octavianto.
Menggunakan perahu karet dan speedboat, juga kapal milik warga, tim SAR gabungan tidak hanya pos SAR Sangatta, melainkan juga BPBD Kutai Timur, Polsek Sangatta Selatan dan juga Tagana, melakukan penyisiran sungai.
"Masih dicari tim SAR gabungan sampai sekarang," demikian Octavianto.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnya