Semua Pengungsi Wamena Sudah Tinggalkan Lanud Timika
Merdeka.com - Warga dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, yang mengungsi di posko sementara di Markas Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Yohanis Kapiyau di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, semuanya sudah meninggalkan tempat pengungsian.
Komandan Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara (AU) Yohanis Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto mengatakan bahwa pada Kamis pagi 20-an pengungsi korban kerusuhan Wamena telah diberangkatkan ke Makassar dan Jawa menggunakan pesawat Hercules TNI AU dari Timika.
Sebelumnya, Rabu (2/10), ia melanjutkan, ada 28 pengungsi Wamena yang diberangkatkan ke Makassar dan Jawa menggunakan pesawat Hercules TNI AU.
-
Bagaimana TNI memperbaiki rumah warga yang terdampak ledakan? 'Baik yang di Kabupaten Bogor ada 44 rumah dan itu sudah diperbaiki semuanya oleh Kodim,' kata Kadispenad Brigjen TNI Kristomei kepada wartawan, Rabu (3/ 4).
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Kenapa pemukiman itu akhirnya ditinggalkan? Sayangnya, pemukiman yang padat ini harus berakhir akibat masuknya Zaman Besi. Cuaca yang berubah menjadi lebih dingin dan basah menjadikan wilayah ini dihuni oleh banyak nyamuk dan menyebabkan mereka pindah ke wilayah lain.
-
Dimana warga Waduk Sermo pindah? Mereka memutuskan untuk transmigrasi ke daerah Taktoi, Provinsi Bengkulu.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
"Sekarang tidak ada lagi pengungsi di Posko Mako Lanud Timika. Sebagian sudah pulang, ada juga yang masih berada di Timika diurus oleh keluarga mereka maupun paguyuban masing-masing," kata Letkol Sugeng.
Pada Kamis siang, pesawat Hercules TNI AU dari Wamena kembali membawa 12 pengungsi Wamena yang terdiri atas lima perempuan dan tujuh anak ke Timika.
Setiba di Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 13.20 WIT, mereka dibawa ke posko sementara di Lanud Timika untuk didata dan kemudian diserahkan ke keluarga dan paguyuban.
Seorang pengungsi mengatakan bahwa sebagian besar pengungsi Wamena memilih dievakuasi ke Jayapura. Pengungsi yang dievakuasi ke Jayapura kebanyakan perempuan dan anak-anak. Para laki-laki dewasa tidak meninggalkan Wamena.
"Yang mengungsi ke Timika hanya sedikit saja, sebagian besar ke Jayapura. Yang mengungsi hanya perempuan dan anak-anak, laki-laki tidak diizinkan naik pesawat keluar dari Wamena," kata seorang ibu muda sambil membimbing putranya ke mobil jemputan Lanud Timika.
Menurut data Kementerian Sosial, hingga 2 Oktober 2019 sebanyak 11.646 orang telah meninggalkan Wamena setelah kerusuhan yang menewaskan lebih dari 30 orang meletus di Wamena pada 23 September 2019.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit TNI pulang kampung usai tugas di Papua, warga berdatangan dan sambut kepergian prajurit TNI sambil melambaikan tangan.
Baca SelengkapnyaTeror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui di mana para pengungsi ini akan ditampung.
Baca SelengkapnyaDi hari yang sama, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, sebanyak 180 pengungsi Rohingya juga berlabuh di Gampong Blang Raya.
Baca SelengkapnyaPotret rumah seorang pensiunan TNI AL yang ada di tengah hutan di Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaWarga melepas kepergian prajurit TNI dengan pelukan dan tangisan. Terlihat, sejumlah prajurit TNI yang bertugas juga ikut menangis
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca SelengkapnyaTNI telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah Desa Ciangsana, Bogor.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca Selengkapnya