Sengatan Tawon Ndas Hantui Warga Klaten, 10 Korban Meninggal Sejak 2017
Merdeka.com - Selama dua tahun terakhir sejumlah daerah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dihantui dengan keberadaan Tawon Ndas atau Vespa Affinis. Berdasarkan data, sejak tahun 2017 hingga 2019, sengatan tawon ini sudah dirasakan oleh lebih dari 250 warga.
Mereka harus mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. Bahkan 10 di antaranya bernasib tragis hingga meninggal dunia. Pemerintah Kabupaten Klaten kini harus ekstra waspada agar kejadian serupa tidak lagi memakan korban jiwa.
Kasatpol PP yang membidangi Pemadaman Kebakaran (Damkar) Klaten, Sugeng Haryanto mengatakan, berdasarkan catatan yang dimilikinya, tahun 2017 ada satu korban meninggal. Kemudian tahun 2018 ada 7 korban meninggal dan tahun ini tercatat dua korban meninggal.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Mengapa kebakaran di pabrik Kader merenggut banyak korban jiwa? Para pekerja yang berada di lantai atas diberitahu bahwa api yang ada hanyalah api kecil dan diinstruksikan untuk terus bekerja. Bahkan, alarm kebakaran di gedung pun tidak berbunyi.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
"Dari tahun 2016 sampai tahun ini sudah ada 667 sarang tawon kita musnahkan, tersebar di 26 kecamatan," ujar Sugeng, saat ditemui wartawan disela sosialisasi penatalaksanaan kasus sengatan tawon dan pemberantasan sarang tawon di Klaten, Jumat (22/11).
Sugeng menyebut, saat ini ada sekitar 40 tempat yang mengajukan permintaan pemusnahan sarang tawon. Namun pihaknya masih kesulitan melayani permintaan tersebut lantaran keterbatasan personil. Sehingga harus melibatkan relawan di setiap kecamatan.
"Personel kita terbatas, hanya 27 orang. Kita harus kerjasama dengan relawan dan SAR yang ada di setiap Kecamatan," katanya.
Petugas Damkar Klaten, Nur Khodik menerangkan, ada cara khusus untuk memusnahkan sarang tawon yang ada di rumah warga. Yakni dengan menggunakan blower asap, yang biasa digunakan untuk pemadaman kebakaran.
"Blower kita gunakan untuk vakum pada sarang tawon yang ada di rumah. Dibanding alat lain, ini (blower) lebih efektif," katanya lagi.
Lebih lanjut Nur menyampaikan, dalam bekerja, petugas wajib memakai kostum khusus, agar terhindar dari sengatan tawon Vespa Affinis. Apalagi sengatan tawon ini tidak hanya sekali, namun bisa berulang-ulang. Bahkan, bisa 5 hingga 7 kali sengatan untuk satu tawon. Berbeda dengan tawon jenis lainnya yang hanya satu sengatan sudah mati dan tidak bisa menyengat lagi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca SelengkapnyaApi baru bisa dipadamkan setelah delapan jam petugas melakukan pemadaman.
Baca SelengkapnyaKebakaran diduga terjadi saat rumah salah satu warga berinisial Y mengalami korsleting listrik pada pukul 09.40 WIB.
Baca SelengkapnyaJasad korban saat ini telah dievakuasi oleh petugas ke RSCM.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu dianggap kejadian luar biasa karena korban meninggal dunia mencapai belasan orang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaJasad nenek Katinam ditemukan di lantai 2 rumah dilahap api.
Baca SelengkapnyaKondisi para korban saat dievakuasi sangat mengenaskan. Mereka tinggal menyisakan kerangka saja.
Baca Selengkapnya