Sentra PKL di Mojokerto ludes terbakar, kerugian ditaksir capai Rp 2 miliar

Merdeka.com - Sebanyak 287 lapak pedagang di kawasan sentra pedagang kaki lima (PKL), jalan Benteng Pancasila, Kota Mojokerto, Jatim, Jumat (22/9) malam hingga Sabtu dini hari ludes terbakar. Polisi memperkirakan kerugian akibat peristiwa ini lebih dari Rp 2 miliar.

Kapolres Mojokerto, AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa kebakaran tersebut. Namun dipastikan ada 287 lapak milik pedagang yang ludes dilalap si jago merah. Sementara kepastian penyebab kebakaran masih diselidiki.

"Kita masih melakukan penyelidikan, sejak tadi malam sudah memeriksa semuanya, termasuk saksi saksi. Di antaranya saksi yang diperiksa adalah Anam, pemilik warung di salah satu lapak yang diduga lokasi awal munculkan api," kata AKBP Puji Hendro Wibowo, Sabtu (23/9).

Rencananya, Polres Mojokerto akan berkoordinasi dengan tim laboratorium forensic (Labfor) Polda Jatim, karena ada tim ahli untuk menganalisa kepastian penyebab. Apakah ada unsur kelalaian orang, misalnya lupa mematikan lampu atau saklar, mungkin peralatan elektronik atau karena faktor alam.

"Masih diselidiki ya, kalau dari perkiraan sementara, kerugiannya lebih dari Rp 2 miliar," jelasnya.

Sementara para pedagang hanya bisa pasrah melihat lapak dan barang dagangannya hangus terbakar. Mereka berharap ada kebijakan dari pemerintah daerah supaya segera melakukan perbaikan lapak supaya bisa berjualan lagi.

"Kerugian ya, sampai Rp 100 juta lebih mas, tidak bisa menyelamatkan barang dagangan pakaian di lapak saya. Kemarin malam di telpon saudara, katanya lapak saya sudah habis terbakar gitu," ujar Fatimah, salah satu pedagang seraya menangis.

Hingga Sabtu siang, para pedagang dan masyarakat berbondong bondong mendatangi lokasi kebakaran di sentra PKL jalan Benteng Pancasila. Para pedagang mencari sisa sisa barang yang bisa diselamatkan. Sementara masyarakat datang ingin menyaksikan lokasi ratusan lapak yang hangus terbakar pada Jumat (22/9) malam hingga Sabtu dini hari tadi.